Solok Selatan, KABA12.com — Setelah menikmati indahnya suasana alam dan kearifan lokal masyarakat Palupuah di kabupaten Agam, duo pelancong asal Malaysia, Zikri Abdillah Bin Rustam dan Shukor Idris diajak tim KPA Ranah Palupuah bersama Priyacamma Solidariti melakukan touring ke Nagari Koto Baru, kabupaten Solok Selatan untuk melihat perkampungan Minangkabau masa lampau 1.000 Rumah Gadang.
Pemandangan rumah-rumah “bagonjong” yang artistik ini mampu menghilangkan penat setelah menempuh perjalanan panjang kurang lebih 211 Km dengan jarak tempuh 8 jam menggunakan sepeda motor.
Pengurus KPA Palupuah Harry Febry pada KABA12.com mengatakan perjalanan wisata itu merupakan bentuk silaturrahim yang diberikan anak nagari Palupuah kepada tamu yang datang dari negeri jiran Malaysia.
“Sebelumnya tamu ini sudah kita kenalkan dengan sebagian keindahan Palupuah, namun hari ini sengajak kita ajak keluar Agam untuk melihatkan pesona Sumbar lainnya yaitu di 1.000 rumah gadang di Solok Selatan,” ujarnya.
1.000 Rumah Gadang sudah menjadi icon pariwisata unggulan kabupaten Solok Selatan. Rumah Gadang yang berada di jorong Koto Baru, kenagarian Muarolabuah, kecamatan Sungai Pagu itu rata-rata berumur ratusan tahun, bahkan sebagian di antaranya sudah dibangun sejak tahun 1700-an. Walau sudah mengalami beberapa kali pemugaran, namun ciri dan bentuk khas asli sama sekali tidak berubah.
Zikri Abdillah Bin Rustam “Zick Nicovic” dan Shukor Idris pun berdecak kagum akan view yang dilihatnya, keindahan dan keunikkan arsitektur rumah gadang yang sudah berusia ratusan tahun masih terjaga dengan baik.
“Subhanallah, pemandangan disini tidak kalah jauh indah dengan Palupuah Agam. Disini rumah tradisional warga masih terawat dengan baik, I love Indonesia, especially Sumatera Barat,” ungkap keduanya.
Mereka menyebutkan pengalaman touring kali ini menjadi lengalaman yang sangat berharga dan tidak akan terlupakan, “touring dengan motor kurang lebih 8 jam, melewati jalan yang berlubang, bahkan sampai ada yang terjatuh, its amazing,” ucapnya.
Kedua pelancong itu juga mengungkapkan bahwa mereka masih belum merasa puas menghabiskan waktu berlama-lama tinggal di Sumatera Barat. Apalagi belum sempat menikmati keindahan Air Terjun Sarasah di Palupuah.
“Rute selanjutnya tim akan mengajak tamu Malasyia menelusuri keindahan Sarasah yang ada di kecamatan Palupuah,” tutup Harry.
(Jaswit)