Bukittinggi, KABA12.com — Sejumlah anggota komisi III DPRD Bengkalis kunjungan kerja ke DPRD kota Bukittinggi, Jumat (02/03).
Kunker ini diterima Sekretaris Komisi II DPRD, Edison, didampingi Sekwan, Hermansyah serta Kasubag Humas dan Protokol, Ramon Arisa Putra.
Indrawan, Ketua Komisi III DPRD Bengkalis menjelaskan, kunjungan anggota komisi III dan beberapa SKPD bertujuan untuk mempelajari strategi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di Bukittinggi. Selain itu, sejauh mana peran DPRD dalam menyusun peraturan terkait pendapatan daerah itu sendiri.
“Kami ingin mendapatkan informasi bagaimana pemko dan DPRD Bukittinggi memingkatkan PAD. Sektor mana yang menjadi paling tinggi menghasilkan pendapatan. Hasil kunker kali ini diharapkan menjadi masukan bagi kami di Bengkalis untuk diterapkan dalam meningkatkan pendapatan asli daerah,” ujarnya.
Sekretaris Komisi II DPRD Bukittinggi, Edison menjelaskan, pendapatan asli daerah kota Bukittinggi didominisi oleh bidang pariwisata dan juga bidang perdagangan jasa. Untuk tahun 2017, PAD kota Bukittinggi berjumlah Rp 100 milyar lebih.
“Kami di Bukittinggi memang sangat mengandalkan sektor pariwisata. Ada sejumlah beberapa objek wisata yang selalu ramai dikunjungi, apalagi ketika masa liburan.
Terbukti di Bukittinggi di akhir tahun 2017 lalu, pendapatan daerah dari sektor pariwisata mencapai angka Rp 2 milyar. Selain itu, sejumlah retribusi dan pajak cukup berperan dalam PAD kita. Seluruhnya, diatur dengan Perda dan Perwako yang berlaku di Bukittinggi,” jelasnya.
Pemko dan DPRD Bukittinggi, lanjut Edison, terus berupaya meningkatkan sektor pariwisata. Salah satunya dengan renovasi sejumlah taman yang sudah selesai 2017 lalu. Kemudian tahun 2018 ini, Bukittinggi akan merehab pedestrian dan sejumlah fasilitas kepariwisataan lainnya.
Selain itu, Bukittinggi juga menjadi salah satu kota tujuan perdagangan dan jasa. Terdapat tiga pasar yang menjadi andalan, Pasar Atas, Pasar Bawah dan Pasar Aur. Memang pada tahun 2017 lalu, Bukittinggi ditimpa musibah terbakarnya Pasar Atas. Namun pemko dan DPRD lakukan gerak cepat untuk segera membangun penampungan.
“Saat ini sudah dibangun 500 lebih kios penampungan dari dana CSR dan juga APBD. Selanjutnya, untuk sisa sekitar 200 lebih juga akan dibangun menggunakan APBD 2018. Kedepan, bangunan Pasar Atas akan dibangun baru dengan dana pusat sebesar Rp 400 milyar. Ini bertujuan agar perekonomian warga kembali pulih dan pendapatan daerah pun bisa ditingkatkan,” pungkasnya.
(Ophik)
