News Lokal

Ketua MPR RI Hadiri Pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah

Bukittinggi, KABA12.com — Berdasarkan surat keputusan yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat menyatakan bahwa dr. Ismail secara resmi menjabat sebagai Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bukittinggi periode 2015-2020. Serta menetapkan Habibullah sebagai Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pasaman yang dikukuhkan di mesjid Jami’ Tigo baleh, Bukittinggi, Sabtu (17/09).

Selain itu juga dilakukan pengukuhan Pimpinan Daerah Aisyiyah kedua daerah tersebut, sesuai surat keputusan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Barat menetapkan Emiati sebagai Pimpinan Daerah Aisyiyah Bukittinggi periode 2015-2020, dan menetapkan Hartini sebagai Pimpinan Daerah Kabupaten Pasaman.

Pada kesempatan itu, juga dilakukan pelantikan Dewan pimpinan Ikatan Cabang Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Agam periode 2016-2017 menetapkan Alwi Syahputra sebagai Dewan Pimpinan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Agam.

img-20160917-wa0004Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat Shofwan Karim Elha mengharapkan kepada pengurus yang baru saja dilantik dan dikukuhkan dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Pada momentum ini hendaknya dapat menjadi inspirasi bagi para anggota lain untuk meningkatkan dakwah yang mempunyai banyak fungsi di tengah masyarakat.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang hadir pada kesempatan tersebut mengungkapkan ini merupakan kali pertamanya ia menghadiri pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah di Sumatera Barat. Sumbar memiliki sejarah gemilang karena adanya Muhammadiyah.

“Diundang atau tidak diundang setiap kunjungan saya ke wilayah di Indonesia saya pasti mampir ke Wilayah Pimpinan Muhammadiyah daerah tersebut,” terang Zulkifli Hasan.

Pada kesempatan itu, Zulkifli Hasan juga menyampaikan sosialisasi 4 pilar MPR RI yakni Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945. Dimana empat pilar tersebut mengakui kerukunan masyarakat, memperkuat rasa kebersamaan bahwa dimana pun kita berada kita tetap satu warga Negara Indonesia, tidak ada saling membeda-bedakan meski kita mempunyai keyakinan yang berbeda-beda.

( Debi Kurnia )

0Shares
To Top