Kaba Terkini

Kesadaran Warga Agam Tentang Data Lemah

Lubukbasung, KABA12.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Agam menyebut kesadaran masyarakat akan pentingnya data masih kurang.

Hal itu disampaikan Kepala BPS Agam Joni Suryadi saat peringatan Hari Statistik Nasional (HSN) 2018 di Lubukbasung, Rabu (26/09).

Dari hasil evaluasi pihaknya selama bertugas melakukan survey ataupun sensus di lapangan, masyarakat Kabupaten Agam cenderung masih kurang transparan saat memberikan informasi kepada pihak BPS.

“Menghadapi medan yang jauh dan terkadang sulit untuk ditempuh dikarenakan geografis Kabupaten Agam yang berbukit tidak menjadi alasan dan kendala bagi petugas BPS dalam melakukan tugasnya. Akan tetapi yang menjadi kendala di lapangan itu adalah masyarakat itu sendiri, karena sebagian masyarakat masih ada yang tidak terbuka saat memberikan data dan informasinya. Padahal data yang mereka berikan itu sangat penting bagi pemerintah dalam setiap pengambilan kebijakan untuk pembangunan kedepan,” ungkap Kepala BPS Agam.

Hal itupun juga dibenarkan Koordinator Statistik Kecamatan Baso, Harrya Alfha yang sudah bergeleut dengan dunia statistik sejak tahun 2011 lalu.

Dikatakannya, bahkan ada masyarakat yang takut menerima petugas BPS karena dianggap sebagai petugas penagih pajak, disangka sebagai penipu dan pada tahun politik ini ada masyarakat yang mengaitkan kedatangan petugas BPS ke rumah dalam misi politik.

“Padahal dalam setiap rakor di kecamatan, Pak Camat selalu mengingatkan kepada pihak nagari, jorong ataupun sekolah agar dapat menerima petugas dengan baik dan membantu petugas BPS dengan memberikan informasi yang lengkap dan jelas. Namun masyarakat kita masih saja kurang transparan, mereka tidak mengakui semuanya terutama terkait dengan pendapatan. Meskipun kami datang dengan kendaraan plat merah,” sebut Harrya.

Di momen peringatan Hari Statistik Nasional 2018 ini dia pun berharap agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya data dan informasi sehingga dapat membantu tugas dari BPS sebagai penyaji data statistik. Kemudian Harrya pun berharap adanya penambahan SDM bagi petugas lapangan BPS Kabupaten Agam karena masih ada beberapa kecamatan yang dihandle oleh seorang koordinator.

“Butuh pengetahuan, kesadaran masyarakat tentang data, karena jika masyarakat tidak sadar dengan data, petugas seakan mengemis data. Padahal data ini bukan buat pribadi kami, tapi untuk pemerintah sebagai acuan dalam mengambil kebijakan untuk kesejahteraan rakyat,” harapnya.

Meski terdapat beberapa kendala seperti itu, namun ada hal lain yang ia dapatkan saat bertugas di lapangan, diantaranya teman.

“Ada hal lain yang jadi pengobat, banyak kenalan dan teman pun bertambah,” sebutnya senang.

 

(Jaswit)

0Shares
To Top