Jakarta, KABA12.com — Wakil Kementerian Luar Negeri (Wamenlu) Abdurrahman M.Fachir mengatakan, saat ini kementeriannya fokus memberikan pendamping Siti Aisyah yang saat ini ditahan oleh otoritas pemerintah Malaysia.
Aisyah, WNI asal Banten, diduga menjadi pembunuh Kim Jong-nan, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Sejauh ini Kemenlu masih belum menjalin komunikasi dengan pemerintah Korea Utara.
“Belum (koordinasi dengan Korea Utara),” ujar Abdurrahman seperti dilansir JPNN.com, Sabtu (18/02).
Selain itu, kementerian yang dipimpin oleh Retno Lestari Priansari Marsudi itu juga belum mendapatkan rekam jejak Siti Aisyah. Menurutnya prioritas Kemenlu saat ini memberikan pendampingan terlebih dahulu.
“Belum ada info (rekam jejak), kita hanya punya data dia WNI,” katanya.
Sampai saat ini pemerintah juga berusaha mencari rekam jejak perempuan yang pernah tinggal di Tambora, Jakart Barat.
“Kami belum dapat informasi itu, kalau ada info kita kasih tahu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kim Jong-nam tewas dalam perjalanan dari Bandara Internasional Kuala Lumpur saat menuju rumah sakit.
Kejadian itu pada saat Jong-nam sedang menunggu penerbangan ke Makau.
Dia tiba-tiba disergap dari belakang oleh seorang wanita, dan satu orang lagi yang diduga Siti Aisyah menyemprotkan cairan ke wajah Jong-nam.
Kematian Jong-nam, yang akhirnya diketahui publik sebagai kakak bedaibu Kim Jong-un setelah disebarluaskan oleh pemerintah Malaysia pada Selasa, 14 Februari 2017.
Rekaman CCTV bandara yang beredar luas di sejumlah media Malaysia memperlihatkan, dua perempuan yang diduga menjadi pelaku pembunuhan terlihat keluar bandara dan pergi dengan taksi.
(Richard)