Lubukbasung, KABA12.com — Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar, Yosmeri menambahkan pengembangan budidaya udang vaname menggunakan Bios 44 ini dalam rangka peningkatan teknologi budidaya perikanan.
Selama ini Bios 44 ini digunakan untuk budidaya ikan lele, kolam dan danau dalam rangka perbaikan kualitas air. Namun, saat ini Bios 44 ini dikembangkan di tambak udang dalam meningkatkan produksi, karena selama ini hasil tambak udang kurang baik.
“Kita akan mengembangkan ke daerah lain, setelah di uji coba ini dilakukan karena Bios adalah salah satu organik yang bisa menumbuhkan planton dan bisa mengurai limbah di tambak itu,” katanya.
Yosmeri mengakui jumlah tambak udang vaname di Sumbar sekitar 200 petak dengan produksi 200 ton satu kali panen. Untuk hasil produksi itu belum memadai untuk membangun lokasi pendingin udang tersebut.
Dijelaskan, sepanjang garis pantai berpotenai untuk tambak udang vaname, namun lokasi itu dipioritaskan untuk bangun pemukiman dan pertanian yang sesuai dengan Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah.
Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan revisi Perda itu. “Agam dan Padang Pariaman sedang melakukan revisi Perda tersebut,” ujarnya.
(Jaswit)