Aktif diberbagai organisasi, sebagai Wakil Ketua Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Wakil Ketua Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), dan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Siti Manggopoh Agam tidak menyita waktunya untuk keluarga.
“Inilah konteks emansipasi wanita yang sesungguhnya, dimana hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan berperan sama ditengah masyarakat, dengan saling bermitra tanpa melupakan peran utama sebagai Ibu rumah tangga,” jelas alumni SMAN 1 Bukittinggi itu.
Menurut wanita yang memiliki segudang aktifitas organisasi ini, emansipasi yang didengung-dengungkan perempuan sekarang bukanlah emansipasi yang dimaksud Kartini.
Emansipasi wanita yang dimaksud Kartini untuk menyerukan adanya ketimpangan antara hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan di zamannya kala itu.Sementara emansipasi yang disuarakan perempuan sekarang, adalah emansipasi yang sebebas-bebasnya, hingga melupakan perannya sebagai ibu rumah tangga.
“Ketika laki-laki dan perempuan bermitra dalam menjalankan perannya ditengah masyarakat, emansipasi wanita itu tidak perlu lagi disuarakan,” ulasnya.
Nyatanya, sukses menjalankan berbagai aktifitas dalam keorganisasian tak membuatnya lupa akan kodratnya sebagai Ibu. Kuncinya, tak lain skala prioritas, “saya punya sikap antara pekerjaan dan keluarga, kedua aspek tersebut jangan pernah dibenturkan, tinggal dilihat skala prioritas mana yang lebih penting,”tambah Candra Gumilarti lagi.
Dalam mendidik keenam anaknya, Candra memakai prinsip kedekatan.Selain berperan sebagai orang tua, guru, Wakil Ketua HIMPAUDI Agam ini juga membawa diri layaknya teman. Karena itu, menjaga komunikasi dengan anak-anak dan sang suami adalah hal yang tidak pernah ditinggalkannya.
Ketika kepercayaan dan kesempatan yang diberikan keluarga itulah dirinya bisa beraktifitas berorganisasi, dan bertemu dengan masyarakat.
“Pengertian dan kepercayaan yang diberikan oleh anak-anak dan suami membuat saya bisa melaksanakan tugas di organisasi, dan bertemu dengan masyarakat, jadi tak ada alasan untuk tidak mensyukuri setiap setiap kesempatan dan kepercayaan atas itu,” ucapnya.
Candra ingin membuktikan bahwa perempuan bisa diandalkan, berinovasi, dan bercita-cita, serta dapat saling bekerjasama. “perempuan tidak boleh lagi dinafikan, karena saya sudah membuktikan perempuan bisa menjalankan tugas dengan baik, selama laki-laki dan perempuan bisa bermitra menjalankan perannya, tanpa melupakan peran utamanya sebagai seorang Ibu,” jelasnya lagi.
Baik suami dan anak-anak, mahfum kalau Candra milik orang banyak. Satu hal yang dipegangnya, komunikasi selalu terjaga, kendati jarak dan tugas memisahkan.
“Intinya esensi kita keluar rumah itu niatnya baik, belenggu diri itu dengan kebaikan, berikan manfaat kepada sekitar, jalani peran sesuai prioritas, sehingga emansipasi itu tidak perlu lagi untuk disuarakan, karena kesuksesan disetiap orang itu telah ada” ungkapnya dengan senyum.
Penulis : Jaswit
Editor : Harmen