Padang, KABA 12.com — Perempuan yang melakukan peliputan di suatu wilayah terkait berbagai kasus seperti liputan daerah konflik, bencana alam, anak, dan perempuan korban pemerkosaan, harus memiliki konsep ideologi. Bagaimana cara pandang jurnalis perempuan dalam menyikapi beberapa kejadian tersebut.
Melalui Pelatihan Jurnalis Perempuan di Padang, Selasa (18/10), dewan pers menjelaskan konsep-konsep yang harus dimiliki jurnalis perempuan. Dengan mengusung tema peliputan daerah konflik, bencana alam, anak, dan perempuan korban pemerkosaan seorang jurnalis perempuan harus pandai dalam mengambil angle berita.
Dalam peliputan kasus tersebut, hendaknya jurnalis perempuan lebih dikedepankan, karena perempuan pandai dalam menyikapi suatu masalah dan rentan terhadap lingkungan sekitar.
Menurut Ratna Komala, anggota dewan pers yang menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut, jurnalis perempuan harus mempunyai ideologi sebelum diturunkan dalam melakukan peliputan suatu kasus apalagi dalam kasus anak dan pemerkosaan perempuan.
“Dimana anak dan perempuan yang menjadi korban dalam tindakan kekerasan mesti dilindungi oleh pers. Serta pengambilan berita sesuai dengan kode etik jurnalistik, dengan tidak terlalu mengutamanakan si korban dalam pemberitaan,” jelas Ratna Komala.
Para Jurnalis harua menghormati pengalaman traumatik narasumber dalam penyajian gambar, foto, dan suara. Gambar yang ditampilkan pin harus difilter dan memperhatikan situasi lingkungan.
(Debi Kurnia)
