News Nasional

Jokowi: Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik

Jakarta, KABA12.com — Masa Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) akan memasuki dua tahun pada 20 Oktober 2016 mendatang. Kinerjanya pun kembali disorot, terutama menyangkut persoalan Kemaritiman dan Tax Amnesty.

Pemerintahan Jokowi-JK yang dulu sempat diprediksi hanya bertahan dua tahun, kini telah menuai berbagai capaian dan prestasi yang gemilang. Seperti pencapaian program pengampunan pajak baru-baru ini yang telah berhasil mengumpulkan uang tebusan sebanyak Rp 97,2 Triliun dalam waktu 3 bulan pertama.

“Minggu pertama, kedua, tax amnesty agak sedikit pesimis. Banyak yg demo. Ga setuju. Tapi Buktinya apa? Alhamdulillah. Selalu saya sampaikan bahwa ada target di dalam kalkulasi rupiah dalam Tax Amnesty, tapi bukan itu yg kita tuju. Ada 4 tujuan utama sebenarnya. Pertama, ingin mereformasi perpajakan kita, melalui UU sesuai situasi Ekonomi global. Kedua, dengan tax amnesty basis pajak kita lebih besar. Ketiga, membangun kesadaran dan Kepatuhan masyarakat terhadap pajak. Terakhir yang kita bangun adalah sebuah kepercayaan/ trust dari masyarakat, bahwa ini bisa kita lakukan dan kita juga bisa melakukan pembangunan sehingga masyarakat bisa melihat, jadi masyarakat tidak lagi berargumentasi,” jelas Jokowi dalam wawancara bersamanawak media yang disirakan langsung melalui Pro3 RRI, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/10) malam.

Selain sukses dengan UU perpajakannya. Joko Widodo juga berkeinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim.

“Terkait dengan maritim, 79% Indonesia itu air, dan 17 ribu pulau. Konektivitas lebih sangat diperlukan untuk mempercepat mobilitas orang dan barang. Ingat, maslah infrastuktur bukan hanya masalah ekonomi, tetapi ini juga menyangkut persatuan dan kesatuan kita.” Sambungnya.

“Saya selalu ingin mengajak masyarakat untuk selalu optimis memandang ke depan. Karena tanpa itu kita tidak akan jd negara maju.” Ungkap orang nomor 1 di Republik Indonesia ini.

(Jaswit)

To Top