Maninjau, kaba12.com — Jalur jalan Pandan- Galaluang, nagari Tanjuang Sani, Jumat,(19/7) sore sudah berhasil dilalui kendaraan pasca longsor yang melanda kawasan itu Kamis sore kemarin.
Tim gabungan BPBD Agam sudah berhasil menembus material longsor yang menimbun ruas jalan itu, menggunakan alat berat DPUTR Agam, bersama jajaran terkait di wilayah tersebut.
Hal itu dibenarkan Kabid.KL. BPBD Agam Wahyu Bestari didampingi staf Pusdal.Ops. BPBD Agam Lukman Syahputra menjawab kaba12.com.
Dijelaskan longsor yang terjadi Kamis malam akibat hujan lebat sejak sore memicu longsor di dua lokasi, yang dipicu tersumbatnya aliran air Banda Kayu Pakak, di Pandan, sehingga air meluap ke jalan yang membawa material lumpur, mengakibatkan akses jalan tertutup namun masih bisa dilewati kendaraan.
Dijelaskan, material longsor yang membawa kayu dan batu menutupi akses jalan sepanjang 100 meter tinggi 1-1,5 meter, setelah dilakukan pembersihan mengunakan alat berat dan mobil damkar yang menyiram sisa meterial longsor jalan sudah bisa dilewati kendaraan.
Ditambahkan, di lokasi kedua, longsor membawa kayu dan batu sehingga menutupi akses jalan sepanjang 50 meter dengan ketinggian 1-1,5 meter, setelah dilakukan pembersihan mengunakan alat berat dan mobil damkar,” jalan sudah bisa dilewati kendaraan,” jelas Wahyu.
Sementara di Jorong Galapuang, material longsor manutupi akses jalan sepanjang 80 meter dengan ketinggian 1-2 meter, setelah dilakukan pembersihan mengunakan alat berat dan mobil damkar,” jalur jalan juga sudah bisa dilewati kendaraan Jumat sore,” ulas Kabid.KL BPBD Agam itu lagi.
Terkait kejadian tersebut, Kalak BPBD Agam Mhd. Lutfi. AR, SH, M.Si, didampingi Kabid KL Wahyu Bestari, SH, menghimbau masyarakat yang berada di wilayah sekitar perbukitan Kecamatan Tanjung Raya agar selalu siaga terhadap potensi longsor, apabila kondisi curah hujan cukup tinggi.
Secara khusus Kepala BPBD Agam itu, berharap masyarakat yang berada di wilayah Nagari Tanjung Sani agar tidak melakukan penebangan serta menjaga kawasan konservasi dan memperhatikan varietas tanaman yang sesuai dengan kondisi di Tanjuang Sani,” ini langkah antisipasi terhadap ancaman musibah,” ulas M.Lutfie.
HARMEN
