Tiku, KABA12.com — Harga ayam potong di pasar Tiku, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, hingga saat ini masih tinggi. Kenaikan harga berkisar Rp 5.000,- per ekor.
Satu ekor ayam dengan berat sekitar 1,5 kg dijual dengan harga Rp 45.000,- naik dari harga sebelumnya Rp 40.000,-.
Kenaikan harga ayam tersebut membuat resah pedagang, karena mahalnya harga ayam potong membuat daya beli masyarakat berkurang sehingga omset pedagang menurun.
Zulbaidah (50) salah seorang pedagang ayam potong mengeluhkan keadaan tersebut, “daya beli masyarakat saat ini berkurang, biasanya dalam sehari, rata-rata kami bisa jual 60 ekor. Sekarang paling banyak hanya 20 ekor,” kata Zulbaidah kepada KABA12.com, Kamis (26/01).
Ibu enam anak itu mengungkapkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di awal tahun 2017 menjadi faktor utama mahalnya harga ayam tersebut , ” ketika BBM naik, tidak hanya biaya transportasi, semua harga akan ikut naik, disaat peternak Payakumbuh menaikan harga, terpaksa kami menjual dengan harga mahal juga” ulasnya.
Dia berharap agar harga ayam bisa kembali stabil, sehingga para pedagang bisa kembali menjual dengan harga standard. “ Jika harga ayam turun, kami akan kembali menjual dengan harga semula, sehingga para pelanggan tidak merasa keberatan untuk membeli,” ujarnya
(Johan)