Manila, KABA12.com — Badai tropis di Filipina yang memicu banjir dan tanah longsor telah menewaskan hampir 90 orang. Puluhan orang lainnya belum ditemukan.
Menurut para pejabat setempat, semua korban jiwa berada di pulau Mindanao, Filipina selatan. Sebagian besar korban jiwa terjadi pada Jumat (22/12) malam kemarin.
“Kami masih berupaya mengkonfirmasi laporan mengenai sbeuah desa pertanian yang terkubur tanah longsor,” ujar Ryan Cabus, pejabat di kota Tubod seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (23/12).
Dikatakannya, jaringan komunikasi dan listrik ke wilayah bencana juga terputus, sehingga mempersulit upaya penyelamatan.
Saat ini para pekerja emergensi, tentara, polisi dan relawan tengah dikerahkan untuk melakukan pencarian korban selamat dan membersihkan puing-puing, serta memulihkan jaringan komunikasi dan listrik.
Keseluruhan korban jiwa dilaporkan di berbagai tempat termasuk 39 orang di kota Tubod, El Salvador dan Munai di provinsi Lanao del Norte. Di provinsi Zamboanga del Norte, 30 orang tewas di kota Sibuco dan enam orang tewas di Salug.
Tiga orang lainnya tewas di provinsi Bukidnon. Sementara menurut para politisi di provinsi Lanao del Sur, tujuh orang tewas tenggelam akibat banjir bandang di wilayah itu. Sebanyak 64 orang lainnya dilaporkan hilang akibat banjir dan tanah longsor ini.
Filipina diterjang sekitar 20 badai setiap tahunnya. Badai tersebut kerap menimbulkan korban jiwa dan kerusakan parah. Pekan lalu, 46 orang tewas akibat badai yang menerjang wilayah Filipina tengah. Sebelumnya pada tahun 2013, badai super Haiyan menewaskan hampir 8 ribu orang dan menyebabkan sekitar 200 ribu keluarga kehilangan tempat tinggal.
(Virgo)