Lubuk Basung, KABA12.com — Menghadapi persaingan di pasaran produk kerajinan daerah yang kiat ketat, Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Sumbar, minta pengrajin sulaman gunakan bantuan mesin.
Hal itu diungkapkan Ny. Nevi Irwan Prayitno saat memberikan pembinaan kepada pengrajin yang dinaungi Dekranasda Agam, di Lubuk Basung, Selasa (21/03) kemarin.
Menurut Nevi, selama ini produk kerajinan handmade Sumbar dijual dengan harga tinggi, sedangkan pesaing yang bergerak dibidang yang sama menjual dengan harga yang murah.
“Produk handmade kita dijual dengan harga yang tinggi, karena membutuhkan ketekunan dari pengrajin, sementara pesaing-pesaing dari daerah lain, apalagi China itu menjual dengan harga yang murah hasil sulamannya, untuk itu kita minta para pengrajin menggunakan bantuan nesin dalam produksinya agar lebih efisien dan menarik perhatian pasar,” ungkapnya.
Terkait dengan hal itu, Ketua Dekranasda Agam Ny.Vita Indra Catri mengungkapkan, akan terus berupaya memberikan yang terbaik dengan pembinaan kepada pengrajin.
“Sejauh ini hasil produk kerajinan Agam sudah dikenal di pasaran, meski Dekranasda Agam belum bisa memberikan yang maksimal, namun secara mandiri pengrajin kita sudah dikenal dimata dunia,” ujarnya.
Dalam pembinaan tersebut, Ketua Dekranas Sumbar meminta 15 orang pengrajin di Kabupaten Agam untuk dimasukkan kedalam buku produk database Sumbar Kedua.
(Jaswit)
