Kaba Terkini

4 Gunung di Sumbar Ditutup, 15 Pendaki Asal Medan Diamankan Petugas

Sungaipua, kaba12 — Penutupan kawasan konservasi dibawah Balai KSDA Sumatera Barat yang menjadi tujuan kegiatan pendakian yakni Gunung Marapi, Gunung Singgalang,
Gunung Tandikek dan Gunung Sago, saat malam pergantian tahun 2023- 2024 masih ada yang melanggar.

Padahal, himnauan larangan pendakian 4 gunung itu sudah sejak lama disebarluaskan melalui berbagai media pasca erupsi besar Gunung Marapi, 3 Desember 2023 lalu.

Seperti halnya Gunung Marapi yang ditutup tanggal 3 Desember 2023, Gunung Singgalang, Gunung Tandikat dan Gunung Sago Malintang yang ditutup tanggal 18 Desember 2023 telah disebarluaskan baik melalui media sosial maupun pemasangan spanduk di setiap pintu masuk jalur pendakian , namun faktanya masih ada yang melanggar.

Saat patroli pengawasan dan pengamanan aktivitas pendakian, tim patroli Balai KSDA Sumatera Barat bekerjasama dengan jajaran Polsek X Koto, berhasil mengamankan 15 orang pendaki asal Medan Sumatera Utara yang akan melakukan pendakian untuk merayakan pergantian akhir tahun di gunung Singgalang melalui pintu masuk di Nagari Pandai Sikek.

Saat bersamaan juga diamankan salah seorang oknum warga Jorong Tanjung Nagari Pandai Sikek yang telah melakukan pungutan kepada ke-15 pendaki asal Medan tersebut untuk dapat melakukan pendakian ke Gunung Singgalang.

Setelah memastikan kondisi ke-15 orang pendaki dalam keadaan aman, selanjutnya petugas membawa ke-15 pendaki tersebut ke Polsek X Koto untuk diberikan pembinaan dan proses lebih lanjut.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai KSDA Sumatera Barat Antonius Vevri memberikan arahan tata cara pendakian yang baik dan benar, peraturan pengelolaan pendakian yang diterapkan Balai KSDA Sumatera Barat, dan meminta kepada para pendaki untuk tidak melakukan pendakian sampai dengan gunung dibuka kembali untuk umum.

Patroli pengawasan dan pengamanan aktivitas pendakian juga dilaksanakan di pintu masuk jalur pendakian lainnya, antara lain di Nagari Pariangan, Nagari Aie Angek, Nagari Kotobaru, Nagari Batu Palano yang merupakan pintu masuk jalur pendakian Gunung Marapi.

Kemudian Nagari Sikabu pintu masuk jalur pendakian Gunung Sago, Nagari Padang Laweh pintu masuk jalur Pendakian Singgalang, dan Nagari Singgalang pintu masuk jalur pendakian Gunung Tandikat.

” Melalui kerjasama dan komunikasi yang baik dengan pokdarwis di masing -masing pintu masuk, aktivitas pendakian di lokasi -lokasi tersebut dapat dikendalikan dengan baik, ” ujarnya.

Tragedi gunung Marapi menjadi pelajaran berharga, dalam hal kesiapan pengelolaan wisata pendakian.

Mulai dari sistim booking dan verifikasi manifest data, mekanisme perlindungan asuransi, pembatasan kuota pengunjung dan waktu pendakian, pemasangan rambu-rambu larangan serta papan petunjuk agar akuntabilitas Balai KSDA Sumatera Barat selaku pengelola kawasan menjadi dapat dipertanggungjawab -kan.

Untuk saat ini, menurut plt. Kepala Balai KSDA Sumbar Lugi Hartanto dalam relis yang diterima kaba12 menyebutkan, pihaknya baru melakukan sistem booking online di gunung Marapi.

Wisata pendakian sejatinya adalah wisata terbatas atau tidak massal. Momen akhir tahun, akan membuat atensi masyarakat meningkat sehingga pendakian akan menjadi massal dan tidak terkendali.

Pembelajaran dari tahun sebelumnya, ulas Lugi momen hari Kemerdekaan, libur panjang maupun pergantian tahun, selalu menimbulkan dampak ekologis berupa sampah dan tekanan gangguan terhadap flora fauna yang ada.

” Penutupan gunung atau kawasan konservasi, sejatinya adalah upaya untuk memberikan ruang kepada alam, untuk memulihkan dirinya pasca berbagai tekanan dari manusia, ” ulasnya.

Disisi lain, menurut Bambang Warsito, kepala BPBD Agam pihaknya bersama unsur terkait masih terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Marapi sebagai bagian dari upaya antisipasi dini.

(HARMEN)

To Top