Kaba Pemko Bukittinggi

GOW Ikut Berpartisipasi Antisipasi LGBT di Bukittinggi

Bukittinggi, KABA12.com — Gabungan Organisasi Wanita (GOW) kota Bukittinggi, gelar seminar sehari, di aula Stikes Fort de Kock, Garegeh, Selasa (11/12). Kegiatan yang dibuka langsung Wakil Walikota Bukittinggi ini, dihadiri pembina GOW, Kepala SMP dan SMA serta sejumlah pelajar perwakilan masing-masing sekolah se kota Bukittinggi.

Ketua GOW, Ny. Khadijah Irwandi, menjelaskan, seminar sehari ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Bukittinggi ke 234 dan peringatan Hari Ibu Nasional ke 90 tahun. Seminar ini mengangkat tema “Bahaya dan Penanggulangan LGBT”.

“Tema ini kita angkat, karena memang persoalan LGBT memang sudah sangat meresahkan, khususnya di Sumatera Barat. Sehingga agar tidak terjadi penyebaran lebih lanjut, kami berikan sosialisasi kepada pelajar dan guru BK, sehingga para peserta dapat memahami bahaya LGBT itu,” jelas Ny. Khadijah.

Seminar sehari ini, lanjut Khadijah, merupaka program GOW tahun 2018 yang didukung oleh pemko Bukittinggi melalui DP3APPKB. Kegiatan ini diikuti 292 peserta dan undangan. “Terdiri dari 120 pelajar, guru 22 orang, 130 pengurus dan anggota GOW dan 20 orang undangan lainnya,” tambahnya.

Pembina GOW Bukittinggi, Ny. Yesi Endriani Ramlan, menyampaikan, pelajar merupakan generasi penerus bangsa. Hal itu harus disiapkan dari sekarang, untuk menjadi seseorang yang berpotensi baik. Jangan sampai generasi penerus masa depan ini, terpengaruh dengan penyakit masyarakat, terutama LGBT dan narkoba.

“Seminar ini sangat penting untuk diikuti, agar para pelajar kita tidak terjerumus dalam penyakit dan pengaruh LGBT. Untuk itu, bijaklah dalam menerima informasi dari perkembangan teknologi saat ini. Karena kita akan menghadapi era bonus demografi, dimana generasi muda harus lebih produktif yang dapat merncanakan masa depan yang gemilang dan tidak merusak diri dengan bahaya LGBT dan narkoba,” ungkap Yesi.

Wakil Walikota Bukittinggi, Irwandi, mengapresiasi upaya GOW dalam mengantisipasi penyakit masyarakat LGBT ini. Karena memang, LGBT bukan masalah sederhana, tapi menjadi ancaman bagi bangsa dan negara.

“Hampir 20 ribu penyimpangan generasi muda di Sumbar. Bahkan 14r rbu lebih terdeteksi mwrupakan LGBT yang sangat meresahkan. Memang sangat tepat seminar ini diangkatkan karena dapat menbuka mata kita, apa itu LGBT dan bagaiamana untuk mengantisipasinya,” ungkap Irwandi.

Pemko juga mengparesiasi upaya dari TP PKK Bukittinggi yang telah menginisiasi “Sekolah Keluarga”. Program ini dapat memberikan ilmu terkait berbagai uoaya memcahkan permasalahan keluarga dan sosial kemasyarakatan. Kegiatan seminar inipun, tentu sinergi dengan program sekolah keluarga yang telah mendapat penghargaan dan diakui oleh pemerintah pusat.

“Keluarga menjadi tameng pertama dalam mengantisipasi penyakit LGBT ini. Orang tua harus dapat memberikan perhatian lenih kepada anak, jangan sampai terpengaruh dengan efek negatif perkembangan teknologi dan lingkungan. Semoga Bukittinggi terhindar dari penyakit LGBT,” pesan Wawako.

Seminar ini, menghadirkan narasumber, Prof. DR. Armen Ahmad, Sp. PD (K) yang memberikan materi bahaya dan penanggulangan LGBT. Selanjutnya, Drs. Melfi Abra juga bertindak sebagai narasumber dengan materi, peran pendidikan dalam penanggulangan LGBT bagi remaja di kota Bukittinggi.

(Ophik)

To Top