Bukittinggi, KABA12.com — Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Bukittinggi, gelar Seminar Sehari di Aula Badan Keuangan, Kamis (06/04), dalam rangka memperingati Hari Kartini, 21 April mendatang.
Seminar bertemakan “Dengan semangat Kartini kita tingkatkan kualitas SDM perempuan Kota Bukittinggi” tersebut dibuka Wakil Walikota, Irwandi. Menghadirkan narasumber Muhammad Ali dengan materi Parenting Berbasis Budaya dan Agama dan Ellia Makmur dengan materi Meningkatkan Peran Kartini Minang dalam Menghadapi Era Globalisasi.
Ketua Panitia Bundo Pik Efni melaporkan, seminar bertujuan menambah wawasan perempuan dalam mendidik dan mengasuh anak sehingga terwujudnya generasi penerus yang berkualitas.
“Peserta terdiri dari pengurus GOW 32 orang, utusan masing-masing organisasi 210 orang, ketua TP.PKK kecamatan dan kelurahan se Bukittinggi serta utusan SKPD 10 orang. Total peserta 284 orang,” jelasnya.
Ketua GOW Bukittinggi, Ny. Khadijah Irwandi, menyebutkan, seminar dalam rangka meningkatkan peran wanita menghadapi era golabalisasi saat ini. Seminar ini juga merupakan program kerja GOW untuk meningkatkan kegiatan vital organisasi wanita di Bukittinggi yang berjumlah 9042 orang anggota.
“Saat ini banyak masalah sosial terjadi di Bukittinggi seperti trafficking, pelecehan seksual terhadap anak dan pergaulan bebas. Karena itu generasi penerus yang merupakan aset negara harus kita bina. Bagaimana mereka tidak terjerumus masalah sosial,” ujarnya.
GOW sengaja mengangkat seminar parenting secara adat dan budaya dan meningkatkan peran Kartini Minang,” ungkap Istri Wakil Walikota itu.
Khadijah pun menginginkan pakaian berbudaya Minangkabau perlu dibudayakan lagi. Selain itu peran ibu perlu ditingkatkan.
“Anak kita bukan anak kandung kita saja, tapi anak di lingkungan kita juga perlu dipelihara agar tumbuh menjadi generasi yang berkualitas. Kita harus mengatur dan memfilter perkembangan zaman agar sesuai dengan azas parenting yang bagus,” pungkasnya.
Sementara itu, Wawako, Irwandi, dalam sambutannya mengatakan, keberadaan organisasi perempuan sangat penting, “tanpa keberadaan organisasi wanita tentu kami tidak bisa berkarya di pemerintahan”, ujarnya.
Irwandi menambahkan, saat ini begitu banyak persoalan sosial yang terjadi di kota Bukittinggi, seperti, prostitusi, masalah rumah tangga, LGBT, kemiskinan, “sosialisasi yang dilakukan dasawisma dan ibu rumah tangga lebih bisa diterima dan berhasil membantu pemerintah mengantisipasi itu semua,” katanya.
(Ophik)