Lubuk Basung, KABA12.com — Ketua Komisi III DPRD Agam, Ais Bakhri membuka secara resmi audiensi antara DPRD Agam dengan Universitas Gajah Mada dan GNS Science dari New Zealand yang berlangsung di aula II DPRD Agam, Senin (27/03). Audiensi tersebut membahas tentang kesiapan Kabupaten Agam dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
Kegiatan tersebut dihadiri, anggota Komisi III DPRD Agam, Sekretaris BPBD Agam berserta jajaran, Wahyu Wilopo dari UGM, Arry Retnowati dari UGM, Phil Glassey dari GNS Science, Geoff Kilgour dari GNS Science, dan Jemari Sakato.
Ais Bakhri mengatakan, DPRD Agam sangat mengapresiasi dan mendukung kerjasama yang sudah dilakukan oleh BPBD Agam dengan UGM dan GNS Science dalam Pengurangan Risiko Bencana untuk menciptakan Kabupaten Agam Tangguh Bencana.
“Kita menyadari bahwa Kabupaten Agam sangat rawan terhadap bencana, dengan adanya kerjasama selama ini yang sudah terjalin, kita berharap penanggulangan dini terhadap bencana dapat terlaksana dengan baik, dan kita juga berharap untuk kerjasama ini hendaknya bisa diperpanjang,” ujarnya.
Wahyu Wilopo perwakilan dari UGM, menjelaskan, tujuan dari kerjasama dengan Kabupaten Agam adalah untuk meningkatkan ketangguhan masyrakat dalam menghadapi bencana. Dan ada tiga saran yang telah diberikan DPRD Kabupaten Agam dalam PRB.
“Ada tiga saran yang telah terima dari DPRD yakni, permasalahan danau Maninjau yang mengakibatkan ekonomi masyarakat terancam, kedua pembangunan bangunan tahan gempa, dan yang terakhir bagaiamana menciptakan masyarakat yang tangguh, dalam artian sudah siap ketika terjadi bencana, sehingga korban dan kerugian harta benda dapat diminimalkan, dari ketiga saran tersebut kita akan mencoba untuk mendiskusikan dengan pihak terkait,” ujarnya.
Phil Glassey menambahkan, GNS Science akan terus berupaya untuk menciptakan masyrakat yang tangguh terhadap bencana, jika masyarakat sudah tangguh hendaknya dapat mempertahankan ketangguhan itu.
“Jadi kita tidak akan tergantung pada prosedur yang akan berakhir atau tidak, tetapi masyrakat sudah mempunyai kesadaran sendiri terhadap bencana, saya juga berharap kepada universitas bisa melanjutkan program-program yang telah berjalan sehingga masyarakat tidak lupa,” tutupnya.
(Ardi)