Bukittinggi, KABA12.com — Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan mengajak peserta JKN-KIS se-Indonesia yang tergabung dalam Klub Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) untuk membudayakan pola hidup sehat melalui peningkatan aktivitas fisik dalam acara Gebyar PROLANIS.
Kacab BPJS Bukittinggi, MB. Sjahjadi melalui Kanit Manajemen Kesehatan Pelayanan Primer (MPKP) BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi, Dewi Winelfia menjelaskan, Prolanis merupakan sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif terhadap peserta JKN-KIS yang menderita penyakit kronis seperti Diabetes Mellitus dan Hipertensi, untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
“Melalui kegiatan Gebyar PROLANIS, kami ingin promosikan betapa murah dan mudahnya menerapkan pola hidup sehat. Cukup dengan melakukan senam setiap pagi, kita sudah meningkatkan kebugaran dan sistem imun kita sehingga tidak mudah sakit. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat sehari-hari, diharapkan jumlah peserta JKN-KIS yang sakit bisa menurun, sehingga pembiayaan pelayanan kesehatan dapat dialokasikan ke program promotif preventif untuk menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat,” jelas Dewi Winelfia setelah senam Prolanis di Gor Bermawi Bukittinggi, Sabtu (20/05).
Acara Gebyar PROLANIS ini dimeriahkan oleh sejumlah rangkaian kegiatan seperti senam PROLANIS, edukasi kesehatan kepada masyarakat, pemeriksaan penunjang gratis bagi peserta PROLANIS, lomba cerdas cermat antar Klub PROLANIS, Best Practice Sharing, serta beragam kegiatan menarik lainnya. Adapun sasaran kegiatan tersebut meliputi 5.342 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 6.468 Klub PROLANIS, dan 101.486 peserta PROLANIS yang tersebar di 288 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Sementara itu, hingga April 2017, tercatat ada 302.325 peserta PROLANIS Diabetes Mellitus dan 334.979 peserta PROLANIS Hipertensi.
Kegiatan ini, lanjut Dewi, dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Khusus di wilayah kerja BPJS Bukittinggi dilaksanakan di Bukittinggi, Agam, Pasaman, Pasaman Barat dan Padang Panjang.
Pada kesempatan yang sama, Dewi juga kembali mempromosikan Mobile Screening sebagai salah satu fitur dalam aplikasi BPJS Kesehatan Mobile yang berguna untuk mendeteksi risiko penyakit kronis sejak dini. Peserta dapat mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan Mobile di Google Play Store, kemudian melakukan registrasi dengan mengisi data diri yang dibutuhkan. Setelah terdaftar dan mengklik tombol log in, peserta dapat memilih menu Skrining Riwayat Kesehatan.
Kemudian, peserta akan diminta mengisi sejumlah pertanyaan yang terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah diidap, riwayat penyakit dalam keluarga peserta, dan pola makan peserta.
Apabila semua pertanyaan tersebut telah dijawab, maka peserta akan memperoleh hasil skrining riwayat kesehatan pada saat itu pula.
“Melalui aplikasi tersebut, kami berharap peserta JKN-KIS dapat lebih peduli untuk melakukan pemeriksaan riwayat kesehatannya. Semakin dini peserta mengetahui risiko kesehatannya, semakin cepat upaya pengelolaan risiko itu dilakukan, sehingga jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun,” jelas Dewi
Sampai 12 Mei 2017, jumlah peserta JKN-KIS mencapai 177.400.222 jiwa. Dalam menyediakan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 20.772 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdiri atas 9.825 Puskesmas, 4.502 Dokter Praktik Perorangan, 5.286 Klinik Pratama, 15 RS Tipe D Pratama, dan 1.144 Dokter Gigi Praktik Perorangan. Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah bermitra dengan 5.344 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang di dalamnya mencakup 2.137 RS dan Klinik Utama, 2.219 Apotek, dan 988 Optik.
(Ophik)