Kaba Terkini

Fungsi Keluarga

Oleh : Sri Dismayanti

Keluarga adalah benteng utama tempat penjagaan Allah bagi hamba-hambanya menuju ketaqwaan. Memperhatikan fungsi-fungsi keluarga merupakan hal yang sangat penting agar keluarga dapat memberikan kehidupan sakinah mawaddah wa rahmah dan menjadi pilar bagi kekokohan masyarakat dan negara. Adapun fungsi-fungsi tersebut antara lain :

  1. Fungsi Reproduksi

Tujuan dari pernikahan adalah untuk mendapatkan keturunan. “Wahai manusia bertaqwalah kepada Allah yang telah menciptakanmu dari diri yang satu dan menciptakan darinya istrinya dan dari keduanya Allah memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak” (QS. An Nisa : 1).

Maka untuk mendapatkan keturunan yang sah tidak dibenarkan selain dengan pernikahan. Tidak dibenarkan melalui perzinaan, atau dengan dengan meminta sperma dari orang lain yang bukan suaminya yang kemudian ditanamkan ke rahim seorang wanita melalui proses bayi tabung. Keharaman perzinaan itu sebagaimana disebutkan dalam surat An Nur : 2, “Perempuan pezina dan laki-laki pezina, maka deralah masing-masing keduanya dengan 100 kali dera”.

Sebaliknya keluarga yang diberikan oleh Allah anak, maka tidak boleh juga menolaknya atau membunuhnya walaupun dia dalam keadaan miskin sekalipun, sebagaimana firman Allah, “Janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki mereka dan juga kalian”. (QS. Al Isra : 31)

  1. Fungsi ekonomi.

Keluarga tempat terciptanya kemandirian ekonomi. Suami sebagai pemimpin keluarga akan mengupayakan adanya kesejahteraan bagi anggota. Suami yang bertanggungjwab, bekerja keras untuk menafkahi keluarga agar tidak jatuh ke dalam kemelaratan. Allah berfirman : “Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian (istri dan anak) dengan cara yang ma’ruf,… “. (Al Baqarah : 233).

Sedangkan ibu akan mengkondisikan agar nafkah yang diserahkan suami, dapat mencukupi kebutuhan keluarga dengan cara membelanjakan sesuai dengan prioritas kebutuhan dan kemampuan. Sehingga penghasilan yang pas-pasan pun mampu dikelola dengan baik, sehingga tidak menjadikan keluarga menjadi orang mengemis belas kasihan dari orang lain. Dan jika diperlukan bisa saja istri membantu suami bekerja, selama tidak mengganggu kewajibannya sebagai istri dan ibu dan tidak melanggar fitrahnya sebagai wanita dan tidak melanggarkan hukum-hukum syara’. Namun demikian tidak boleh suami mewajibkan istri bekerja.

  1. Fungsi Edukasi (Pendidikan)

Keluarga adalah benteng utama untuk menciptakan manusia-manusia yang terdidik. Anak laki-laki yang berani dan bertanggung jawab, akan hadir di tengan ayah yang memiliki karakter demikian. Anak-anak perempuan yang teladen dan mandiri, meniru sifat dari ibunya yang selalu cermat mengurusi rumah tangga. Suami berkewajiban mendidik istri dan anak-anak agar menjalani ketaatan kepada Allah. Demikian sebaliknya, istri mendukung suami untuk berjalan dalam ketaatan, membangunkan untuk sahur, mengingatkan shalat dan sebagainya. Dan juga jika ada keluarga yang lalai, maka anggota keluarga saling mengingatkan. Ibu memiliki peran sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak. Semenjak kehamilannya, ibu telah mengkondisikan agar anak-anak selalu dengan suasana keimanan dan setelah kelahirannya, ibulah yang paling dekat untuk memberikan bimbingan kepada anak-anak. “Sesungguhnya setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, ayah dan ibunyalah yang menjadikan mereka Yahudi, Nasrani dan Majusi (HR. Abu Dawud). Sesuai juga dengan perintah Allah, “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,…” (QS At Tahrim : 6).

  1. Fungsi Sosial

Keluarga adalah bagian dari masyarakat. Pernikahan menjadikan anggota keluarga akan semakin bertambah besar. Hubungan kekerabatan semakin luas. Keluarga menjadi cerminan dari masyarakat. Keluarga yang lahir dari masyarakat yang rusak tentu juga akan membentuk kondisi keluarga yang buruk. Sedangkan masyarakat yang liberalis dan hedonis, bisa saja mempengaruhi keluarga menjadi keluarga yang materialis. Sehingga hubungan suami istri akan dinilai sesuai asas manfaat. Dan sebaliknya keluarga yang buruk akan melahirkan kondisi masyarakat yang buruk sehingga akan mengganggu kondisi masyarakat, seperti anak-anak yang tawuran, seks bebas, mabuk-mabukan, narkoba dan sebagainya, menimbulkan keresahan dan gangguan di tengah-tengah masyarakat.

  1. Fungsi Protektif (perlindungan)

Anggota keluarga akan saling menjaga satu sama lain. Sebagai pemmpin, ayahlah pembela utama dari keluarga. Terutama disaat-saat sulit, saat miskin, saat mendapat gangguan atau tekanan dari pihak luar, anggota keluarga akan saling melindungi.. Melindungi keluarga dari bahaya fisik, ekonomi dan psikologis. Tidak membiarkan keluarga dalam keadaan terlantar dan melarat, dan menjadi tempat bercerita yang paling nyaman, sehingga kegundahan anggota keluarga tidak akan membawa nampak buruk berupa defresi. Demikian juga ibu yang selalu memperhatikan bagaimana anggota keluarga selalu sehat, menyediakan makanan yang bergizi, merawat saat mereka sakit, menjaga anak-anak dari gangguan-gangguan pihak-pihak yang merusak, apakah itu berupa kerusakan pemikiran yang berasal media televisi atau pergaulan yang rusak atau gangguan fisik seperti menjadi anak-anak agar slalu dalam kondisi aman dan menghindari dari kejahatan orang-orang luar.

  1. Fungsi Rekreatif (hiburan)

Rumahku adalah surgaku, karena di dalam keluarga akan tercipta perasaan senang dan nyaman. Kebahagian yang utama adalah saat berkumpul dengan keluarga. Maka hiburan yang utama adalah di dalam keluarga. Kelelahan fisik dan pemikiran, akan hilang setelah melihat tawa dan canda keluarga dimana anak-anak menjadi cahaya mata. Istri solehah adalah perhiasan dunia, sehingga memandangnya menjadikan ketenangan bagi suami. “Dunia itu adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah”. (H.R. Muslim).

Sebagaimana juga firman Allah SWT, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar Rum : 21).

  1. Fungsi Afektif (peduli)

Kasih sayang, empati dan kepedulian, pertama muncul dari anggota keluarga. Orang yang pertama akan diperhatikan seseorang, biasanya adalah anggota keluarga. Saat-saat dimana keluarga butuh perhatian, anggota keluargalah yang paling tahu. Saat anak-anak ujian, ibu memberikan dukungan moril dengan menciptakan kondisi yang tidak mengganggu. Saat-saat sakit, keluargalah dokter dan perawat utamanya. Saling berlomba untuk memberikan perhatian dan kebaikan bagi anggota keluarga.

  1. Fungsi relijius (agama)

Dirumahlah suasana keagamaan itu pertama diciptakan. Saat ayah dan ibu shalat, dimana ayah menjadi imam atau saat mereka membaca Al Qur’an, menjalankan puasa dengan melakukan sahur dan berbuka, menjadi pengalaman penting bagi anak-anak dalam kehidupan beragamanya.   Ayah yang taat dan ibu yang solehah, adalah bekal utama bagi generasi-generasi pemimpin masa depan yang bertaqwa kepada Allah SWT.

Demikianlah beberapa fungsi keluargayang bisa kita uraikan. InsyaAllah Keluarga memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan negara yang kuat selama fungsi keluarga itu dijalankan sesuai dengan tuntunan Allag SWT dan Rasulullah SAW.

To Top