Bukittinggi, KABA12.com — Seluruh pejabat eselon II dan kepala kantor serta camat se-Kota Bukittinggi, ikuti bimbingan teknis (Bimtek) penyusunan sistim akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) di aula Badan Keuangan, Jl. Soedirman, Sabtu (20/05).
Kegiatan yang dibuka Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi, dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asisten Deputi Bidang Reformasi Akuntabilitas Ronal Andrea Anas.
Wakil Walikota Bukittinggi, Irwandi menyebutkan, sejauh ini kinerja Pemko Bukittinggi masih jauh tertinggal dari daerah lain.
Hal itu dapat dilihat dari hasil evaluasi terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang dilakukan Menpan RB tahun 2016 lalu.
“Pemko Bukittinggi memperoleh nilai 50,34 dengan predikat nilai CC, ini masih sangat jauh ketinggalan,” ungkap Irwandi dalam sambutannya.
Irwandi menjelaskan kebijakan menyusun indikator dalam SAKIP adalah tanggungjawab kepala OPD, “ini perlu keseriusan kita bersama, tanpa kosentrasi dan keseriusan nilai tersebut tidak akan bisa dicapai, dan tergantung pada komitmen para penjabat kepala OPD,” sebutnya.
Ia berharap pejabat eselon II mengikuti bimtek secara serius, karena menyangkut kepentingan daerah, “target kita meraih nilai BB (70-80),” tegasnya.
Sementar Asisten Deputi Bidang Reformasi Akuntabilitas Menpan RB Ronal Andrea Anas mengatakan, pemerintah pusat dalam SAKIP menilai bukan hanya dari laporan yang bagus, melainkan manajemen kinerja pemda.
“Yang kami lihat bukan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) tapi manajemen kinerja, orientasi dan seberapa jauh pemda mengarahkan OPD nya menyampaikan kinerjanya,” paparnya.
Dalam bimtek tersebut beberapa OPD dibagi menjadi dua kelas kelompok pengayaan materi dari narasumber untuk meningkatkan komitmen dan pemahaman pimpinan OPD, agar bisa menerapkan manajemen OPD masing-masing, serta melatih sekretaris dan subbag perencanaan dalam mengimplementasikan SAKIP , perencanan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi capaian kinerja.
(Jaswit)