Jakarta, KABA12.com — Setelah terus melemah, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) pada Senin (14/08) berpeluang mencoba kekuatan.
Kepala Riset MNC Sekuritas, Edwin Sebayang mengatakan, selama seminggu lalu IHSG turun 0,2 persen akibat kekhawatiran persoalan geopolitik di Semenanjung Korea.
“Untuk Senin ini IHSG perkirakan berpeluang rebound terbatas seiring penguatan DJIA (indeks Dow Jones) 0,07 persen, EIDO (iShares MSCI Indonesia ETF) 0,8 persen, minyak 0,66 persen, emas 0,57 persen dan CPO 0,71 persen,” kata Edwin seperti dikutip Kompas.com, Senin (14/08).
Dana asing sepekan lalu turun Rp 1,67 triliun. Ini makin mengurangi catatan pembelian bersih asing menjadi Rp 3,98 trilun, turun tajam dari angka tertinggi tahun ini, Rp 28,8 triliun.
Bank Indonesia (BI) dalam Survei Harga Properti Residensial (SHPR) kuartal dua 2017 menyebutkan terjadinya perlambatan kenaikan harga properti residensial di pasar primer. Ini tecermin dari indeks Harga Properti Residensial kuartal dua 2017 yang tumbuh 1,18 persen secara kuartalan (qtq), turun dari 1,23 persen (qtq) dari kuartal sebelumnya.
Kenaikan harga tertinggi terjadi di Jabodebek dan Banten. Peningkatan harga rumah terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan bangunan dan biaya perizinan. Adapun volume penjualan properti residensial tetap tumbuh 3,61 persen (qtq) meskipun melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 4,16 persen (qtq).
Perlambatan penjualan properti dipengaruhi masih terbatasnya permintaan terhadap rumah hunian. Hal ini sebagaimana terindikasi dari pertumbuhan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) pada kuartal II 2017 yang melambat.
“Faktor utama penyebab rendahnya pertumbuhan kegiatan properti ini adalah suku bunga KPR yang masih tinggi,” kata Edwin. KPR masih menjadi andalan pembelian rumah, yakni sekitar 75,54 persen dari total transaksi properti residensial.
Untuk itu, Edwin memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 5.734 – 5.804. Sementara itu, rupiah berada di range Rp 13.310 – Rp 13.420 per dollar AS.
Saham-saham yang direkomendasikan untuk beli: WSKT, ICBP, PGAS. Rekomendasi buy on weakness untuk: SRIL, ADRO, PTBA, HRUM, INDY, UNTR, ANTM, MEDC, ELSA, PGAS, BBNI, BJBR, BJTM, PNBN, BNGA, BSDE, EXCL, ISAT, GGRM, HMSP, INDF, JPFA, SMBR, PTPP, TOTL.
(Dany)
