Lubukbasung, KABA12.com — Sepanjang tahun 2017, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP-Naker) kabupaten Agam telah melahirkan ratusan orang tenaga kerja mandiri yang telah difasilitasi dengan sarana dan prasarana untuk melanjutkan usahanya sendiri.
Kepala DPMPTSP-Naker Agam melalui Kabid Penempatan dan Pengembangan Kesempatan Kerja, Yurnawati menjelaskan, program tenaga kerja mandiri itu diadakan untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Adapun pembinaan yang diberikan itu seperti menjahit dan tata boga, dengan daerah sasaran Tanjung Sani, Bayua, Pakan Sinayan, Matur Hilir dan Sitalang IV Nagari.
“Setelah diberi motivasi tentang manajmen usaha selama 3 hari, tenaga kerja mandiri yang terdiri dari 20 orang per daerah, diberi bantuan sarana prasarana seperti mesin jahit dan peralatan per orangnya dengan anggaran masing-masing Rp 1.500.000 untuk satu orang,” jelasnya.
Tidak hanya itu, DPMPTSP-Naker Agam juga menempatkan 176 orang masyarakat yang diikutkan dalam program padat karya infrastruktur yang bertempat di daerah Bayua Tanjung Raya dan Simarasok Baso. Yurnawati memaparkan, untuk di wilayah Bayua dilakukan pembuatan jalan, pembuatan jembatan dan pen daman jalan kurang lebih sepanjang 240 meter. Sementara untuk di Simarasok, kegiatan padat karya yang dilakukan yaitunya rabat beton jalan sepanjang 191,7 meter.
“Masing-masing lokasi kita tempatkan 88 orang pekerja, yaitunya masyarakat diwilayah itu sendiri. Sementara untuk anggaran disediakan Rp 121.000.00 per lokasi dan itu sudah termasuk biaya transportasi, uang makan, seluruh biaya operasional di lapangan selama 10 hari kerja. Seluruh biaya itu didanai oleh APBN melalui dana aspirasi dewan,” sebutnya.
Sementara untuk kegiatan tenaga kerja mandiri dan padat karya infrastruktur pada tahun 2018 ini masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat. Karena untuk pembiayaan kegiatan tersebut bersumber dari APBN.
(Jaswit)
