Kaba Pemko Bukittinggi

Dinas P3APPKB Launching Dashat di Kampung KB Aur Kuning

Bukittinggi, KABA12.com — Pemko Bukittinggi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB), launching Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Kampung Keluarga Berkualitas Kelurahan Aur Kuning, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) di Kantor Lurah setempat, Rabu (25/05).

Lounching itu juga dilakukan Penandatanganan Deklarasi Percepatan Penurunan Stunting oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar, Dinas P3APPKB, Dinas Kesehatan, TP-PKK Bukittinggi, Camat Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB), Lurah Aur Kuning, dan PKB Aur Kuning Pokja Kampung KB.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Advokasi dan Penggerakan Dinas P3APPKB, Bedri, mengatakan, penurunan stunting harus melibatkan dan mengintegrasikan lintas sektoral. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah adanya Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).

Dashat terletak di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB). Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting, dengan sasaran calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Tujuan kegiatan Dashat ini kata Bedri, diantaranya adalah memenuhi kebutuhan gizi anak stunting, ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga resiko stunting. Sebagai sumber informasi dan pengaturan menu gizi bagi anak dan keluarga beresiko stunting, melalui pengaturan menu dan perbaikan pola asuh anak.

Kemudian sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting melalui pemanfaatan pangan lokal, dan pemberdayaan ekonomi keluarga bagi kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor di Kampung KB Aur Kuning

“Launcing Dashat menghadirkan 25 orang peserta yang terdiri dari Pokja Kampung KB Kelurahan Aur Kuning sebanyak 11 orang, keluarga sasaran 12 orang, serta lurah Aur Kuning dan Camat ABTB. Peserta launching diberikan materi oleh narasumber dari Dinas P3APPKB, Dinas Kesehatan, dan TP-PKK Bukittinggi,” ujar Bedri, yang juga selaku panitia kegiatan.

Kepala Dinas P3APPKB, Tati Yasmarni mengatakan, stunting merupakan pertumbuhan fisik anak yang tidak sesuai dengan usia. Hal ini akibat kekurangan gizi atau gizi buruk yang berlangsung lama, sehingga pertumbuhan anak tidak seimbang dengan umurnya.

Menurut Tati, penanganan persoalan stunting di daerah mengacu pada data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI). Dari data survei itu angka stunting Kota Bukittinggi berada diangka19 persen. Sementara dari data elektronik pada Dinas Kesehatan yang diperoleh dari hasil pengukuran kader secara langsung, angka stunting Kota Bukittinggi hanya sebesar 14 persen.

“Data SSGBI ini ditujukan agar masalah stunting dapat dilakukan secara serius. Meski angka stunting Bukitinggi sebesar 14 persen, namun untuk intervensi kegiatan kita tetap memakai SSGBBI. Karna dengan angka 19 persen itu intervensi kita menjadi cukup kuat karena target Nasional 14 persen. Kalau kita startnya dari 14 persen, kita tidak akan terlalu serius dalam penanganannya,” ucap Tati.

Menurutnya, angka stunting di Kelurahan Aur Kuning sejauh ini tidak terlalu tinggi, namun perlu ditingkatkan penanggulangannya terhadap sejumlah program, salah satunya  melalui kegiatan Dashat. Malalui launching ini diharapkan terjadi penurunan stanting di Aur Kuning.

“Kelurahan Aur Kuning ini merupakan Kampung KB yang beberapa programnya masih perlu kita genjot. Salah satu yang menjadi pertimbangan kita adalah karna angka stuntingnya ada di Kelurahan Aur Kuning walaupun tidak tinggi. Untuk itu kita launching Dashat ini di Kantor Lurah Aur Kuning,” tuturnya.

Lurah Aur Kuning, Dewi Febriani, ketika membacakan deklarasi percepatan penurunan stunting menyampaikan, demi sumber daya manusia yang berkualitas , sehat, cerdas dan produktif untuk tercapainya pembangunan berkelanjutan di Indonesia, maka tim percepatan penurunan stunting Kelurahan Aur Kuning
bertekad untuk siap melakukan perapihan data sasaran dan keluarga berisiko stunting.

Kemudian siap melakukan pendampingan  kepada keluarga berisiko stunting. Siap melakukan program dapur sehat. Siap menjaga sanitasi dan pemeliharaan lingkungan, serta siap melaksanakan pemantauan secara terus menerus  terhadap kemajuan dan perkembangan upaya  percepatan penurunan stunting di Kota Bukittinggi.

(Harmen/*)

To Top