Bandar Lampung, KABA12.com — Sesosok mayat siswi Sekolah Dasar (SD) ditemukan di pinggir Jalan Persada II, Kelurahan Kemiling Raya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung. Diduga bocah malang itu menjadi korban pembunuhan karena ditemukan luka tusukan pada tubuhnya.
“Tengah malam pada Jumat (17/02) pukul 22.00 WIB di Jalan Persada II Gg. Al. Fatah Kelurahan Kemiling Raya, Kecamatan Kemiling tepatnya di pinggir sungai, ditemukan sesosok mayat yang bernama Anisa Putri (10),” kata Kapolsek Tanjung Karang Barat (TKB) Kompol Harto Agung, di Bandar Lampung, seperti dilansir Merdeka.com, Minggu (19/02).
Ia mengatakan, korban diduga menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh rekannya MK (14). MK ditangkap dua jam usai melakukan pembunuhan terhadap korban, setelah polisi melakukan penyelidikan.
“Motif pelaku untuk sementara karena dendam,” katanya.
Namun, motif lainnya diduga MK yang merupakan rekan sekolahnya ingin memiliki kalung yang dikenakan oleh korban. Karena korban melawan, MK menusuk Anisa dengan pisau yang sudah dibawanya, “akibatnya korban mengalami empat luka tusukan di tubuhnya, tiga tusukan di bagian tangan dan satu tusukan lagi di dada kiri,” jelasnya.
Pengungkapan kasus ini berawal dari informasi warga bahwa ditemukan sesosok mayat perempuan penuh luka di tubuhnya di sebuah semak-semak pinggir sungai di Jalan Persada, Gg Alfatah, Kelurahan Kemiling Raya, Kecamatan Kemiling pada Jumat (17/02) sekitar pukul 22.00 WIB.
“Dari informasi tersebut, petugas langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara serta meminta keterangan saksi,” ujarnya
Dari hasil identifikasi tim Inafis Polresta Bandar Lampung dan Polsekta Tanjungkarang Barat, mayat tersebut diketahui bernama Anisa Putri Amelia (10) siswi kelas 5 sekolah dasar (SD), warga Dusun Margorejo, Kurungan Nyawa, Kabupaten Pesawaran.
“Jasad Anisa, pertama kali ditemukan oleh warga Pesawaran kondisi mayat korban dalam keadaan telungkup. Bagian wajahnya, mengalami luka dan kedua tangannya terdapat bekas luka sayatan senjata tajam,” kata Harto Agung.
Selanjutnya, petugas membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) untuk dilakukan visum. Anisa tewas diduga sebagai korban pembunuhan hal itu diketahui dari keterangan beberapa saksi.
“Anisa terakhir terlihat pergi dari rumahnya, bersama salah seorang laki-laki. Hasil penyelidikan, petugas mendapati bahwa yang menjemput Anisa di rumah dan mengajaknya belajar kelompok adalah MK yang disaat itu juga langsung dilakukan penangkapan,” lanjut Kapolsek Tanjung Karang Barat itu.
Dari hasil penyelidikan diketahui, saat itu ada tiga orang teman main korban, yakni Tiwi, Meli dan Anggel.
Korban bersama MK pergi, sedangkan ketiga teman korban pulang ke rumahnya masing-masing akan tetapi hingga larut malam Anisa tidak pulang ke rumahnya. Karena belum diketahui kepergiannya Anisa, lalu warga mengumumkan hilangnya Anisa di masjid.
Warga pun berinisiatif mencari keberadaan Anisa dengan menyisiri pinggiran sungai dan akhirnya menemukannya dengan keadaan sudah tidak bernyawa di pinggiran sungai
(Richard)