Kaba Bukittinggi

DDS Masjid Jami’ Aua Kuniang Dinilai Tim DDS Berprestasi Provinsi Sumbar

Bukittinggi, KABA12.com — Didikan Subuh (DDS) Masjid Jami’ Aua Kuniang Kecamatan Aua Birugo Tigo Baleh, Bukittinggi, dinilai Tim Penilai DDS Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat, Minggu (08/09). Penilaian dilakukan di Masjid Jami’ Aua Kuniang dengan mengusung tema “Berbakti kepada orang tua” oleh tim penilai provinsi yang terdiri dari Ketua Dewan Masjid Indonesia Sumatera Barat, Fakultas Adab UIN Imam Bonjol Padang dan dari Biro Bintal Pemprov Sumbar.

Penilaian tersebut dihadiri langsung Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Kakan Kemenag, Ketua MUI Kota Bukittinggi, Sekda, Asisten, Ka.SKPD, Camat. Ketua TP PKK, Ketua DW Persatuan, Tokoh masyarakat Aur Kuning, Orang tua santri serta jamaah masjid Jami’ Aua Kuniang.

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengatakan bahwa DDS Masjid Jami’ Aua Kuniang salah satu DDS tertua di Bukittinggi. Ini menjadi bukti pendidikan dan pembinaan bidang keagamaan di Bukittinggi merupakan suatu hal yang wajib.

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua santri yang telah mengantarkan anaknya untuk Didikan Subuh, mempersiapkan anak – anak dengan aqidah yang kuat suatu hal yang penting, mengingat pada tahun 2030 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dan kemajuan teknologi juga tidak bisa dihambat, dimana usia produktif Indonesia mencapai 70 persen dan untuk itu perlu dipersiapkan anak – anak yang mempunyai aqidah dan ilmu agama yang kuat yang salah satunya dengan pendidikan didikan subuh in,” ujar Ramlan.

Selanjutnya Walikota mengatakan, saat ini pemerintah sedang membangun 11 sekolah dan semuanya dilengkapi dengan Mushalla yang representatif. Sebelum ijazah anak SD dibagikan, para pelajar itu harus bisa menjadi imam terlebih dahulu paling tidak menjadi imam bagi rekan – rekannya. “Karena itu kita memfasilitasi SD dan SMP dengan sarana yang memadai, begitupun dengan pembangunan Masjid, seperti halnya Masjid Jami’ Aua Kuniang ini kita bantu hibah berupa uang Rp 1 milyar dan juga pembangunan Masjid Tablighiya Garegeh dan masjid lainnya juga kita bantu,” ungkap Walikota.

Sementara itu, Tim penilai Yulius Said, mengatakan bahwa salah satu program DDS adalah untuk melihat sejauh mana kemampuan anak – anak dalam membaca Al quran, mengingat membaca Al Quran tidaklah sama dengan membaca koran.

“Membaca Al Quran itu ada aturan membacanya yang disebut dengan tajwid, ilmu tajwid wajib dalam kadar yang bisa menghindari seseorang dari kesalahan makna dalam bacaannya, karena kalau salah membaca huruf Al Quran, akan salah arti,” jelasnya.

Guna peningkatan mutu didikan subuh Dewan Masjid Indonesia Sumbar juga memberikan sumbangan buku kepada guru pengajar DDS Masjid Jami’ Aua Kuning yakni Buku Kurikulum Taman Pendidikan Al Qur’an, Buku Pintar Taman Pendidikan Al Qur’an dan Buku Manajemen Masjid.

(Ophik)

To Top