Lubukbasung,kaba12.-
Dampak kekeringan air tanah di dua kecamatan di Kabupaten Agam masing-masing Kecamatan Ampek Angkek dan Kecamatan Canduang, terus meluas di seluruh nagari.
Hingga hari ke 25, belum diperoleh informasi dari unsur terkait di Pemkab.Agam, tentang solusi dan langkah-langkah strategis yang akan dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut, terutama penelitian yang dilakukan para ahli, termasuk program jangka panjang untuk warga setempat.
Namun, hingga saat ini, tim gabungan BPBD Agam bersama BPBD Sumbar, PMI, KSB dan unsur lain, masih terus memasok air bersih untuk kebutuhan konsumsi dan MCK bagi warga di dua kecamatan,yang secara bergantian dipasok air bersih menggunakan armada truk tangki dari BPBD Sumbar, PMI dan PDAM Agam dengan mengambil sumber air dari bak penampungan air bersih PDAM Agam di Baso.
Masih disuplainya air bersih untuk warga di berbagai nagari di dua kecamatan tersebut, dibenarkan Kalaksa BPBD Agam Rahmad Lasmono melalui Kabid.KL BPBD Agam Ichwan Pratama Danda yang menyebutkan, hingga hari ke-25 pihaknya terus memasok air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga di berbagai nagari di dua kecamatan terdampak.
Dijelaskan Ichwan, suplai air bersih untuk warga itu dampak kekeringan yang sejak sebulan terakhir melanda wilayah Ampek Angkek dan Canduang, yang diduga terjadi akibat rendahnya resapan air di tanah, sehingga sumber air yang selama ini dimanfaatkan warga untuk kebutuhan harian kering, baik sumur, bak penampungan dan lokasi lain, sementara aliran air untuk sawah relative aman.
Kondisi kekeringan air di sumur dan bak penampungan air lainnya itu, dialami warga sejak pertengahan Agustus lalu, sehingga sesuai instruksi bupati Agam, tim gabungan BPBD Agam mulai bergerak, mensuplai air bersih dengan menurunkan beberapa armada yang langsung dialirkan ke rumah-rumah penduduk.
“Upaya ini akan terus dilakukan sampai kondisi relative aman. Kita akan terus memantau kondisi di lapangan, “sebut Kabid.KL BPBD Agam itu lagi.-HARMEN.-
