Bukittinggi. KABA12.com — Wakil Walikota Bukittinggi, melaksanakan pertemuan dengan sejumlah kepala OPD di ruang rapat Balaikota, Kamis (11/01). Rapat terbatas tersebut dilaksanakan dalam membahas perubahan konsep car free day di Bukittinggi.
Sebelumnya, car free day memang telah dicanangkan sejak beberapa tahun lalu di kota wisata. Namun hingga saat ini, manfaat program hari bebas kendaraan itu dinilai belum dirasakan oleh masyarakat secara keseluruhan.
Wakil Walikota Bukittinggi, Irwandi menjelaskan, pemerintah kota Bukittinggi berencana merubah konsep car free day di tahun 2018 ini. Program ini akan lebih dimaksimalkan dengan melibatkan peran sejumlah SOPD.
“Car free day sebenarnya bertujuan untuk mengurangi polusi udara, apalagi saat masyarakat berolahraga. Ini yang harus dikedepankan dan tidak sampai disitu saja, namun car free day harus menjadi ajang silaturrahmi masyarakat pecinta olah raga dan seni,” ujarnya.
Untuk mewujudkan itu, pemko akan mengadakan pentas seni saat car free day dilaksanakan. Selain itu, juga akan difasilitasi keberadaan wisata kuliner dan pedagang baju ataupun distro yang akan dikoordinir oleh diskoperindag UKM.
“Beberapa fasilitas akan dihadirkan, misalnya pemeriksaan kesehatan gratis dari dinkes, donor darah oleh PMI dan beberapa fasilitas lainnya. Intinya bagaimana car free day akan dijadikan sebagai media membangun komunikasi antar masyarakat dan pengunjung. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan seluruh warga,” jelasnya.
Direncanakan, car free day akan dilaksnakan minggu ke 2 dan 4 setiap bulan, mulai pukul 06.00 sampai 11.00 WIB. Setelah selesai car free day seluruh lokasi harus bersih dan berjalan normal kembali. Konsep ini direncanakan dapat berjalan di bulan Februari 2018 mendatang.
Lokasi car free day dimulai dari Depan Badan Keuangan sampai Simpang Yarsi dan Samping Sub-Depom hingga mesjid Al Hanif. Dengan diadakannya beberapa konsep tersebut, program car free day dapat menjadi salah satu upaya pemko untuk menghidupkan UKM dan perekonomian warga. Selain ity, car free day dapat menjadi destinasi alternatif yang dapat dimanfaatkan pengunjung.
(Ophik)
