Kaba Terkini

BPDAS Agam Kuantan Sosialisasi PRP Danau Maninjau

Lubukbasung, KABA12.com — Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Agam Kuantan menggelar sosialisasi dan FGD penyusunan Rencana Pengelolaan (RP) Danau Maninjau di aula kantor Bupati Agam di Lubukbasung, Kamis (02/08).

Nursidah, Kepala BPDAS-HL Kuantan Direktorat Pengendalian Kerusakan Perairan Darat KLHK menyebutkan, penanganan danau Maninjau perlu diprioritaskan karena kondisi air danau semakin menurun.

Dari 834 danau yang ada di seluruh Indonesia terdapat 15 danau yang menjadi prioritas nasional termasuk danau Maninjau.

“Sebagai danau prioritas nasional perlu adanya penyusunan rencana pengelolaan danau secara terpadu, karena penanganannya multi pihak lintas sektor dan lintas daerah. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas air danau, menurunkan laju eroi/sedimentasi, dan melestarikan keaneka ragaman hayati danau Maninjau,” ujarnya.

Disebutkan, sasaran kegiatan tersebut diantaranya terintegrasinya RP danau kedalam RPJM dan RTW, kemudian tersedianya arahan implementasi pengelolaan danau bagi para pemangku kepentingan.

“Diharapkan RP danau disusun oleh pokja yang boleh terdiri dari pemda, masyarakat atau LSM, dengan harapan pokja ini bisa memonitoring dan mengevaluasi implementasi penyelamatan danau. Namun hal terpenting yaitunya komitmen setiap pihak,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria sekaligus ketua Save Maninjau mengungkapkan sudah cukup banyak perencanaan yang dibuat untuk upaya penyelamatan Danau Maninjau.

Bahkan mulai tahun 2016 Pemkab Agam sudah canangkan save Maninjau dengan membentuk tim khusus.

“Mungkin pembentukan pokja diarahkan dengan menyempurnakan 10 program tim save Maninjau,” sebutnya.

Dia berharap seluruh peserta sosialisasi dan FGD yang diikuti ketua DPRD Agam beserta anggota Komisi III, OPD, Camat Tanjungraya dengan seluruh Walinagari di salingka danau Maninjau, serta LSM terkait dapat memberikan masukan agar Danau Maninjau dapat kembali pada kondisi awal danau yang asri dan indah.

“Danau Maninjau dulu pernah dinobatkan sebagai lima danau terindah di dunia. Jika kita memutuskan untuk menghentikan aktifitas di danau butuh waktu 23 tahun baru bisa pulih.
Jika butuh penyempurnaan untuk tim save Maninjau kita akan sama-sama lakukan, namun tetap anggaran yang telah dijanjikan pemerintah pusat dapat segera diberikan, disamping kita tetap lakukan upaya alternatif untuk upaya penyelamatan danau,” harapnya.

(Jaswit)

0Shares
To Top