Kaba Terkini

BPBD Bukittinggi Sosiaslisasi PRB Inklusif

Bukittinggi, KABA12.com — Partisipasi aktif difabel dalam hal kesiapsiagaan bencana memainkan peran penting. Di sisi lain, praktik-pratik aksi kemanusiaan terkait respon tanggap darurat bencana belum sepenuhnya mempertimbangkan inklusi difabel.

Untuk memastikan bahwa kebutuhan difabel tersebut teridentifikasi, dan dapat diakomodasi BPBD Bukittinggi lewat sosialisasi Sekolah dan Madrasah Aman Bencana (SMAB) mengadakan pelatihan tanggap bencana pada siswa di sekolah inklusi SMA Negeri 2 Bukittinggi.

Sebagai sekolah yang memiliki layanan pendidikan yang menyertakan semua anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus atau ABK, dalam proses pembelajaran yang sama (inklusi), para guru, siswa, lingkungan SMA Negeri 2 Bukittinggi dituntut harus mampu mengetahui dan mengerti hal-hal yang berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus, termasuk dalam hal tanggap bencana untuk pengurangan resiko saat terjadi bencana.

Kalaksa BPBD Bukittinggi melalui staf seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Reynaldo yang turut didampingi Ketua Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Bukittinggi dalam arahannya mengatakan, siswa yang memiliki kebutuhan khusus harus mendapat prioritas utama dalam aksi penyelamatan saat terjadi bencana.

“Kota Bukittinggi sudah dicanangkan sebagai kota inklusi, jadi anak berkebutuhan khusus/difabel harus mendapat prioritas utama dalam penyelamatan diri, dengan didukung oleh sarana dan prasarana penyelamatan diri yang memadai,” sebutnya saat memberikan materi sosialisasi kepada 1.200 orang siswa SMAN 2 Bukittinggi, Jumat (28/10).

SMA Negeri 2 Bukittinggi merupakan salah satu sekolah favorit bagi lulusan SMP/MTs yang ingin bersekolah di kota jam gadang itu.

Sejak ditetapkan sebagai sekolah inklusi, sekolah tersebut telah berhasil melahirkan sejumlah anak berkebutuhan khusus dengan prestasi yang bagus.

“Kegiatan yang diikuti 1.200 orang siswa beserta majelis guru dan empat orang anak didik berkebutuhan khusus ikut mempraktekkan setiap materi terutama saat aksi melindungi diri dibawah meja saat terjadi bencana gempa bumi,” ujar Reynaldo lagi.

Ia menambahkan, dalam sepekan terakhir BPBD Bukittinggi telah menyasar sejumlah sekolah mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA, “kita targetkan seluruh sekolah di Bukittinggi mendapatkan sosialisasi kesiapsiagaan bencana dan menjadi Sekolah dan Madrasah Aman Bencana,” harapnya.

(Jaswit)

To Top