Bengkulu, KABA12.com — Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, gempa tektonik yang mengguncang wilayah Pesisir Barat Bengkulu hingga Sumatera Barat, Minggu, (13/08) pukul 10.08.13 WIB tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Drs. Moch Riyadi, M.Si. mengatakan, gempa bumi berkekuatan M=6,4 terjadi dengan koordinat episenter pada 3,68 LS dan 101,69 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 36 km arah barat daya Kota Ketaun, Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu pada kedalaman 58 km.
Ia menjelaskan, berdasarkan shakemap dan laporan masyarakat, dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di Bengkulu, Bengkulu Utara, dan Kepahiang dalam skala intensitas II SIG-BMKG (V MMI).
Guncangan juga dirasakan di Lubuk Linggau, Bengkulu Selatan, Kerinci, Liwa dalam skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI).
Sementara di Pariaman, Tua Pejat, Mentawai, Pesisir Selatan, Padang dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI), termasuk Padang Panjang, Bukit Tinggi, Paya Kumbuh dalam skala intensitas I SIG-BMKG (I-II MMI).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Moch Riyadi.
Menurutnya, jika ditinjau dari kedalaman hiposenter, gempa bumi tersebut termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Benioff di bawah cekungan busur muka, Samudera Hindia sebelah barat Sumatra.
Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra.
Hingga pukul 10.51 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan sudah terjadi aktivitas gempabumi susulan sebanyak 1 kali.
Ia menghimbau kepada masyarakat di wilayah Pesisir Bengkulu dan sekitarnya untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
(Jaswit)