Catatan : Hasneril, SE
Kasubag Humas DPRD Agam
Pedagang musiman adalah pedagang dihari-hari tertentu atau di musim tertentu, jadi pedagang.
Pedagang musiman harus tahu apa yang jadi” musim” sekarang dan apa yang dibutuhkan banyak orang.
Banyak orang mencoba jadi pedagang musiman tapi sering gagal karena tidak membaca situasi dan tidak tahu apa yang sedang orang butuhkan atau momentnya yang tidak tepat.
Bagi penulis, sudah lama menjadi pedagang musiman ini sudah lama digeluti. Tahun 2019 ini, banyak moment dan musim yang penulis manfaatkan, saat musim sekolah, menjual botol minuman My Bottle, musim orang pakai mick karaoke di kantor-kantor di jual mick karaoke, yang orang tidak ada jual barang seperti yang dijual, harga dibawah harga toko.
Kunci pedagang musiman harga harus bisa bersaing, kwalitas barang harus bagus dan sebagai pedagang harus bisa menjamin pada konsumen bahwa barang dijual bagus.
Jadi pedagang musiman harus tahu berapa barang itu harus diambil dan kira-kira berapa harga yang cocok untuk di jual, nanti kalau barang yang di jual harga lebih mahal dari harga dipasaran itu resikonya bangkrut ,harus punya nyali yang tinggi tentang harga di pasaran supaya tidak salah jual harganya .
Moment bulan Ramadhan tahun ini sangat ditunggu oleh penulis. Selain bulan penuh berkah dan pengampunan, bulan Ramadhan juga peluang bisnis bagi penulis, sambil shalat dimesjid juga bisa berdagang.
Tak sedikit orang yang tadinya tak pernah membuka usaha di bulan ini justru membuka sebuah usaha dadakan. Penulis di bulan Ramadhan selalu menjual celana merek tertentu dan katun.
Kenapa memilih itu?. Tentu ada alasannya yang tepat, barang yang dijual jarang orang menjual di toko-toko, kedua harga terjangkau karena barang diambil di Jakarta, mengambilnya tidak dadakan, kalau dadakan pasti modal mahal, dan tentu susah untuk di jual, menjual celana tidak ada bukalapak, modal hanya karena banyak teman, jadi informasi berantai dari teman ke teman, barang dagang hanya dijual di mobil kalau ada yang mau cukup telpon atau WA, orang sudah banyak yang tahu bahwa setiap mau lebaran penulis menjual celana, rasanya tidak sulit cari pembeli yang penting sabar dalam berusaha, tiap hari pasti ada pembeli yang datang untuk beli celana untuk lebaran.
Menjual celana sambil beramal karena untung nya berbagi untuk makan anak panti putra Lubuk Basung.
Penulis jadi pedagang musiman sambil bekerja sebagai ASN Agam, dan tidak mengganggu pekerjaan kantor karena barang dagang ditaruh dimobil, pagi dinaikan ke mobil malam dibawa kerumah lagi, barang dagangan jarang yang tidak habis.
Banyak orang heran dan terkejut karena semua apa yang dijual selalu habis, punya rahasia yang sangat mudah untuk ditiru oleh pedagang musiman,
“Rahasianya kalau ingin sukses mudah, cari teman sebanyak-banyaknya, minimal teman itulah yang akan jadi pembeli dan jadi media promosi karena kepada mereka di kabarkan apa yang di jual lewat WA ,Fb atau sms, ” ujar Hasneril.
Bagi penulis, setiap barang dagangan yang dijual selalu berniat apabila barang dagang nanti laku untungnya berbagi untuk biaya makan anak panti putra Lubuk Basung itu sudah lama dilakukan mungkin karena untungnya dibagi setiap barang yang dijual jarang yang tidak habis.
Kunci sukses setiap usaha apapun banyak-banyak lah berbagi dan rajin-rajinlah peduli pada siapapun sesuai himbauan Bupati Agam Dr H Indra Catri pada ASN Agam.
Bahkan setiap ASN diwajibkan memakai pin Aku Peduli, rezeki akan datang dari yang tidak diketahui sebelumnya apabila peduli terhadap orang lain.
(***)

Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/k7946951/public_html/wp-content/themes/flex-mag/functions.php on line 999