Sijunjung, KABA12.com — Banjir bandang yang menghantam wilayah Sijunjung khususnya di kanagarian Pulasan dan nagari Sibakua, kecamatan Tanjuang Gadang, Jumat,(12/05) sekitar pukul 22.30 WIB membuat wilayah nagari itu terisolasi.
Informasi yang dihimpun kaba12.com dari kepala BPBD Sijunjung Hardiwan menyebutkan, dampak hujan lebat sepanjang Jumat memicu banjir bandang dan longsor di wilayah itu.
Tercatat jumlah titik longsor di kanagarian Pulasan dan Sibakua kecamatan Tanjung Gadang sebanyak 17 titik dan 12 titik diantaranya paling parah.
Akibat longsor tersebut satu unit rumah rusak parah, seluruh dinding bagian belakang rumah jebol.
Selain itu, banjir besar dan longsor membuat satu unit jembatan semi permanen ukuran 35 meter menghubungkan nagari Pulasan dengan jorong Sawah Gadang putus mengakibatkan akses di dua jorong putus total .
Tercatat sebanyak 50 KK terisolir dan terkurung karena tidak ada akses transportasi lain yang bisa digunakan di wilayah tersebut.
Untuk penanganan darurat BPBD Sijunjung menyiagakan satu buah perahu karet sebagai alat transportasi dan evakuasi warga di ruas sungai yang jembatannya ambruk dihantam banjir bandang.
Ditambahkan Hardiwan, selain memutuskan jembatan, rumah warga dan jalur jalan, banjir bandang juga merusak areal tanaman padi warga, sekitar 155 hektar sawah penduduk yang baru 10 hari ditanami padi dibenamkan air bah.
Tidak ada korban dalam musibah tersebut, namun warga yang terdampak bencana longsor dan banjir bandang sudah ditangani BPBD dan Pemkab.Sijunjung.
“Kita sudah lakukan penanganan awal, di beberapa titik sudah disiagakan personil, perahu karet termasuk alat berat untuk pembersihan material longsor sudah dikooridinasikan, kita dalam proses penanganan, ” tegas Hardiwan.
Informasi yang diperoleh kaba12.com, curah hujan yang tinggi sejak Jumat di wilayah Sijunjung tak hanya memicu musibah di nagari Pulasan, tapi juga di beberapa tempat lain karena Sijunjung dikenal sebagai salah satu daerah rawan bencana di Sumbar.
(Harmen)