Bukittinggi, KABA12.com — Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Maret 2017 mulai menunjukkan kenaikan, terutama pada kelompok bahan makanan.
Di Bukittinggi, komoditi kelompok bahan makanan sumbang inflasi sebesar 0,84 persen. Sehingga kota sanjai itu mengalami inflasi sebesar 0.25 persen, atau terjadi indeks harga konsumen (IHK) dari 126,00 persen pada bulan Februari menjadi 126,31 persen pada bulan Maret.
Kepala Seksi Distribusi BPS kota Bukittinggi Lisa Yanti menyebutkan, inflasi kota Bukittinggi terjadi karena adanya peningkatan indeks pada enam kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan 0,84 persen, kelompok makan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,10 persen.
Kelompok perumahan air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,18 persen, kelompok sandang sebesar 0,08 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen, serta kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen.
“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga itu seperti ayam ras, apel, bawang merah, jeruk, kentang, ikan sarden, jengkol, minyak goreng, ikan nila, serta komoditas dari kelompok lainnya seperti bahan bakar rumah tangga, dan emas perhiasan,” ungkapnya.
Dari 82 kota indeks harga konsumen IHK, 33 kota mengalami inflasi dan 49 kota lainnya deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di kota Merauke sebesar 1,24 persen dan deflasi terendah terjadi di kota Padang sebesar 0,01 persen.
“Sementara Bukittinggi menduduki posisi ke-5 di pulai Sumatera dan urutan ke-16 di seluruh indonesia,” sebutnya.
(Jaswit)
