Jakarta, KABA12.com — Pro-kontra terhadap tarif internet di Indonesia masih bergulir. Sebagain besar berganggapan tariff internet di Indonesia terbilang mahal.Namun ada sebagian yang menyatakan murah.
Menurut analis saham dari MNC Securites, Victoria Venny menilai harga internet indonesia masih terbilang murah dibandingkan negara-negara di dunia.
Padahal di negara-negara emerging market dan berkembang itu sudah mematok harga tinggi untuk mencaai kualitasi yang mumpuni.
“Memang mereka mematok harga paket internet yang mahal dikarenakan kualitasnya dan keterjangkauannya jauh lebih baik ketimbang operator yang ada di Indonesia,” kata Venny seperti dikutip detik.com, Selasa (09/05).
Disisi lain, mengacu pada SingTel di Singapura, rata-rata paket yang mereka keluarkan seharga Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu. Sementara di Indonesia, tarif internet yang dijual operator dalam bentuk paket data dibanderol antara Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu.
Untuk itu, Venny berharap Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dapat mengatur tarif internet agar keterjangkauan dan kualitas layanan operator telekomunikasi dapat selalu terjaga.
“Dengan harga tersebut mereka bisa menjaga kualitas dan keterjangkauan. Seharusnya Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dapat mengatur tarif internet agar keterjangkauan dan kualitas layanan operator telekomunikasi dapat selalu terjaga,” masih kata Venny.
Selain itu, CFA analis dari PT Deutsche Verdhana Sekuritas Indonesia, Raymond Kosasih juga mengungkapkan harga paket data di Indonesia berada di harga Rp 14 hingga Rp 23 untuk setiap mega byte (Mb). Padahal di tahun 2011 harga data di Indonesia pernah mencapai Rp 350 per Mb.
“Kami percaya bahwa kenaikan harga data sangat penting untuk meningkatkan profitabilitas industri yang sehat. Kenaikkan bisa dimulai dari Rp 1 untuk setiap Mb. Kenaikan tersebut cukup realistis karena adanya peningkatan daya beli masyarakat,” jelas Raymond dalam hasil riset yang dipublikasikan 5 Mei 2017.
(Dany)