Maninjau, kaba12.com — Dampak hujan lebat sepanjang Rabu kemarin memicu bencana besar di jorong Galapuang,nagari Tanjuang Sani, kecamatan Tanjung Raya.
Tercatat 7 rumah warga tertimbun tanah longsor termasuk 1 mesjid. Material longsor juga memutuskan ruas jalan di dua titik.
Data yang diperoleh kaba12.com dari tim gabungan BPBD Agam menyebutkan, dua lokasi longsor masing-masing di Galapuang dengan ketingian material longsor mencapai 4 meter dengan panjang sekitar 250 meter, dan di Cikalo dengan ketinggian material longsor mencapai 4 meter dengan lebar sekitar 100 meter. Hingga saat ini, ruas jalan di kawasan itu masih terputus oleh longsor.
Selain ruas jalan yang terdampak longsor, 7 rumah warga dihantam material lumpur dan batu, 2 rumah diantaranya dihanyutkan banding bandang.
Dua rumah warga yang dihanyutkan banjir masing-masing milij Rusdi,(53) dan rumah milik Rosni,(80), yang kini tertimbun material lumpur.
Sementara rumah warga yang digenangi material banjir masing-masing milik Lisa Masni,(42), Ermawati,(62), Tomi Saputra,(38), Elizar,(55), Murniati,(55), Linda,(45), Nurhayani,(67).
Matarial longsor juga merendam kompleks mesjid Galapuang dan MDA.
Camat Tanjung Raya Handria Asmi menyebutman banjir bandang yang terjadi mengakibatkan material lumpur yang bercampur bebatuan masuk kedalam Masjid Galapung, jalan dan halaman rumah warga.
Untuk langkah pengananan saat ini, tim gabungan sudah mulai melakukan pembersihan material longsor akibar banjir bandang.
Sementara para pejabat daerah Agam, termasuk bupati Agam sudah meninjau lokasi musibah Kamis pagi ini, dan langkah-langkah penanganan pasca bencana sudah mulai dilakukan setelah tadi malam tidak bisa dilakukan karena kondisi cuaca masih buruk.
(Jaswit)