Tanjung Mutiara, KABA12.com — Abrasi pantai yang terus terjadi di Muaro Putuih, Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam kian meresahkan warga.
Setidaknya 300 hektar lahan sawit warga rusak dan bibir pantai makin dekat dengan pemukiman.
Ketua Karapatan Adat Nagari (KAN) Tiku V Jorong, Abdul Muis mengatakan, 300 hektar kebun sawit tersebut sudah dalam keadaan siap panen, “diperkirakan kerugian mencapai Rp 19 milyar,” ujarnya.
Dikatakannya, abrasi pertama kali terjadi pada tahun 2004, setidaknya 80 kepala keluarga terpaksa direlokasikan ke daerah yang lebih aman berjarak 2 km dari bibir pantai, “ tahun 2017 bibir pantai tersebut sudah berjarak 700 meter dari pemukiman warga,” terangnya.
Ia berharap pemerintah setempat bisa memasang pemecah ombak di sepanjang pinggiran pantai di Muaro Putuih. Jika terus di biarkan, di khawatirkan ombak akan terus mendekati pemukiman masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekab Agam, Isman Imran mengatakan, pihaknya akan menurunkan tim untuk meninjau lokasi abrasi dan mencarikan solusi tentang kondisi tersebut.
“Kita akan melaporkan kondisi ini ke Balai Wilayah Sungai Sumatera V dan mudah-mudahan disikapi dalam waktu dekat,” tutupnya.
(Johan)
