Bukittinggi, KABA12.com — Sebanyak 519 guru dan garin se kota Bukittinggi, menerima tunjangan operasional dari pemerintah kota. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Walikota di auditorium pustaka Bung Hatta, Senin (14/08).
Kepala Bagian Kesra Seko. Bukittinggi, Zulfa Akmal menjelaskan, tahun 2017 ini pemko memganggarkan dana Rp 3 milyar lebih untuk tunjangan operasional untuk guru TPA, MDTA, TPSA, TPQ, Pondok Quran dan Pesantren serta garin mesjid dan mushalla.
“Hari ini diserahkan tunjangan untuk lima bulan sejak Januari hingga Mei 2017. Masing-masing guru dan garin menerima Rp 500 ribu per bulan. Terdata 149 garin dan 370 guru yang menerima dengan total Rp 1,2 milyar lebih untuk lima bukan itu,” jelasnya.
Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias mengungkapkan, tunjangan operasional bagi guru MDTA, TPA, TPSA, TPQ, Pondok Quran dan Pesantren serta garin mesjid dan mushalla, merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap mereka. Karena para guru dan garin itu, memiliki pengaruh masing-masing dibidangnya. Hal itu dapat memotivasi garin dan guru untuk bekerja lebih baik dan maksimal.
“Kita tidak ingin anak-anak hanya pintar dalam ilmu dunia saja namun juga secara akhlaq dan ilmu agamanya. Peran guru MDTA, TPA, TPSQ, TPQ, Pondok Quran dan Pesantren sangat berpengaruh untuk mendidik generasi muda kita. Sementara itu untuk memelihara dan menggelorakan mushalla dan mesjid, peran Garin sangat penting. Karena kita komit untuk menciptakan kota modern yang mempertahankan adat dan budaya yang berlandaskan agama,” ungkapnya.
Pemko berharap, tunjangan operasional dari pemko, dapat membantu perekonomian para guru dan garin. Sehingga para pejuang khususnya di bidang keagamaan ini dapat menjadi bagian untuk mencerdaskan bangsa dan negara.
(Ophik)
