Kaba Terkini

5 Cara Mengenali Gejala Kanker Kerongkongan

Life, kaba12.com — Kerongkongan atau dikenal juga sebagai esofagus merupakan bagian tubuh yang terletak leher, bagian ini merupakan jalur utama aliran makanan dari mulut menuju lambung. Kerongkongan ternyata mudah sekali alami masalah, salah satunya ialah kanker esofagus.

Pada tahap awal kanker kerongkongan atau esofagus, tanda-tanda kanker tersebut tidak mudah dikenali bahkan sering diabaikan dan dinggap sebagai masalah pada tenggorokan biasa. Seiring waktu, kanker tersebut akan semakin parah dan menunjukan gejala yang lebih menyakitkan.

Untuk itu, perlu deteksi dini kanker esofagus dengan mengenali gejala-gejala awal kanker ini. Dilansir dari Vietnamnet.vn, berikut gejala awal kanker esofagus.

  1. Mudah Tersedak

Saat penyakit mulai berkemabng, Anda akan mengalami gangguan ringan seperti gangguan menelan, terutama makanan padat. Rasa sakit juga sering terjadi, penyakit ini biasanya melibatkan peradangan.

Setelah sekitar 2 bulan, gejala menelan akan meningkat secara bertahap dan berkepanjangan, awalnya hanya hanya aan memicu tersedak dengan makanan padat, kemudian tersedak dengan makanan cair seperti bubur, air.

  1. Peningkatan air liur

Saat penderita menelan banyak makanan, air liur hampir tidak sampai ke perut ini dipicu karena jumlah air liurnya yang diproduksi sangat tinggi.

  1. Nyeri dada

Nyeri dada bisa berhubungan dengan banyak kanker kerongkongan. Saat kanker menyebar ke tulang dada, hal itu menyebabkan nyeri dada. Tumor dapat menyebabkan esofagus melemah, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

  1. Batuk-batuk

Suara Anda juga akan berubah menjadi serak, Anda juga akan menderita batu-batuk hebat,, jika disertai darah dan batuk dalam jangka waktu yang lama maka Anda harus waspada. Bisa jadi Anda telah positif menderita kanker esophagus.

  1. Kehilangan berat badan

Anda juga akan kehilnagan nafsu makan, Ini karena semua makanan tidak bisa melewati masuk ke perut dengan sempurna karena tumor menghalangi, ini menyebabkan nutrisi ke tubuh semakin berkurang dan memicu penurunan berat badan.

(Dany)

0Shares
To Top