Bukittinggi, KABA12.com — Sejak November 2017 lalu, pembangunan pasar penampungan untuk pedagang Pasar Atas terus dikebut. Setiap proses dikawal ketat oleh Disperindagkop dan sering dimonitoring langsung oleh Walikota Bukittinggi.
Seperti pantauan Walikota didampingi Sekda bersama sejumlah kepala OPD terkait, Selasa (02/01). Orang nomor satu di Bukittinggi itu melihat perkembangan pembangunan kios di areal parkir depan Mejid Raya dan Pasar Putih Bukittinggi.
Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias menyampaikan, hingga saat ini sebanyak 465 kios sudah selesai dibangun. 112 petak di kawasan Pasar Putih dan 353 di areal parkir depan Mesjid Raya.
“Jadi tinggal sekitar 298 kios lagi yang akan dibangun di belakang gedung parkir motor Gloria dan Pasar Wisata. Semuanya akan terus diupayakan dan ditargetkan Februari sudah bisa digunakan,” jelasnya.
Pembangunan penampungan didominasi dari dana bantuan Baznas, CSR Perbankan, BUMN dan BUMD termasuk bantuan organisasi Padusi Minang. Selain itu juga dana APBD melalui biaya tak terduga yang digunakan untuk pembangunan kios di Pasar Putih.
Untuk satu kios menelan biaya Rp 11 juta lebih. Kios penampungan dibangun representatif dan senyaman mungkin. Untuk di kawasan Pasar Putih dan Pasar Wisata, bagian atas digunakan aspal sintetis untuk mengantisipasi kebocoran.
Kedepan, menurut Walikota, setelah bangunan Pasar Atas selesai dan pedagang telah dipindahkan, rangka baja yang digunakan untuk penampungan akan dipindahkan ke Pasar Lereng dan dimanfaatkan untuk pedagang di areal tersebut. Sehingga Pasar Lereng pun dapat ditata rapi dan menciptakan kenyamanan tersendiri.
(Ophik)
