Bukittinggi, KABA12.com — Walikota Bukittinggi bersama sejumlah unsur Forkopimda, kepala OPD, Camat, Lurah se kecamatan Guguak Panjang, anggota DPRD, Niniak Mamak, Bundo Kanduang dan sejumlah warga Ngarai, mengikuti panen raya di kawasan Ngarai, kelurahan Kayu Kubu, kecamatan Guguk Panjang, Selasa (20/03). Kegiatan ini semakin menarik dengan hadrinya sejumlah wisatawan luar negeri yang ikut menyaksikan panen raya ini.
Ketua LPM mewakili Gapoktan, Eril Anwar menjelaskan, luas lahan pertanian yang dipanen hari ini berjumlah 3,09 hektar. Dimana seluruhnya dikelola 17 petani yang tergabung dalam kelompok tani Ngarai Saiyo.
“Di kawasan Ngarai ini selalu dilaksanakan panen bersama, minimal dua kali dalam setahun. Saat ini, juga tersedia lahan kering seluas 3 hektar dan berpotensi jadi lahan pertanian pariwisata terpadu. Dengan adanya jalan pematang yangmsudah di cor saat ini, dapat menjadi destinasi wisata baru di Bukittinggi,” jelasnya.
Camat Guguak Panjang, Rispayanto, mengucapkan terima kasih kepada gapoktan Ngarai Saiyo yang telah melaksanakan panen barsama. Kedepan diharapkan serentak menanam dan serantak panen.
“Dengan upaya ini, tentu akan mengurangi hama tikus dan hasil panennya akan lebih maksimal. Kita juga berharap seluruh kelompok tani untuk bersatu meningkatkan hasil pertanian serta menduking program pemko untuk menjadikan kawasan ini menjadi kawasan wisata pertanian,” ungkapnya.
Sementara, Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias mengungkapkan, panen raya yang dilaksanakan merupakan berkah Allah SWT. Panen ini dinilai berhasil dan menghasilkan beras dengan kualitas kuruik kusuik.
“Walaupun Bukittinggi bukan daerah pertanian, namun beberapa titik masih bisa dipertahankan menjadi lokasi pertanian. Ini harus tetap dijaga dan ditingkatkan. Kita harapkan kedepan, sawah yang ada ditanam dengan bibit dan sistem yang sama semuanya. Sehingga nantinya tampak keseragaman dan menjadi sebuah keindahan tersendiri,” ujar Ramlan.
Dalam kesempatan itu, Walikota juga menyampaikan impiannya untuk menjadikan Ngarai menjadi perkampungan Minang Tempo Dulu. Seluruh rumah akan diganti dengan atap bagonjong dengan ijuk hitam dan pakaian warganyapun harus khas Minang.
“Ini impian kita. Selain mengembalikan khazanah Minangkabau di kota Bukittinggi, hal ini tentu akan menjadi paket wisata yang dapat dijual kepada wisatawan,” ungkap Wako.
Selain itu, saat ini kawasan Ngarai juga dijadikan kawasan Geopark. Dimana keasliannya akan dikembalikan seperti sedia kala.
(Ophik)